• Beranda
  • Berita
  • Komitmen FoLU Net Sink Indonesia dipuji Inggris, Norwegia dan AS

Komitmen FoLU Net Sink Indonesia dipuji Inggris, Norwegia dan AS

9 November 2022 22:20 WIB
Komitmen FoLU Net Sink Indonesia dipuji Inggris, Norwegia dan AS
Tangkapan layar Menteri LHK RI Siti Nurbaya (kedua kiri) melakukan dialog bersama menteri dan perwakilan dari Inggris, Norwegia dan AS di Paviliun Indonesia COP-27, Mesir, Rabu (9/11/2022) (FOTO ANTARA/Prisca Triferna)

Indonesia mencanangkan komitmen melaksanakan FoLU Net Sink 2030. Berdasarkan komitmen itu, tingkat penyerapan gas rumah kaca (GRK) di sektor kehutanan dan penggunaan lahan ditargetkan seimbang bahkan lebih besar dibandingkan emisi pada 2030

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya melakukan dialog dengan perwakilan Inggris, Norwegia dan Amerika Serikat yang memuji komitmen Indonesia mencapai penyerapan bersih sektor kehutanan dan lahan (FoLU Net Sink) 2030.

Menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Menteri LHK melakukan dialog dengan Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Inggris Lord Goldsmith, Menteri Pembangunan Internasional Norwegia Tvinnereim dan Deputi Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Iklim Rick Duke di Paviliun Indonesia COP-27 di Mesir pada hari ini.

Siti Nurbaya menjelaskan bahwa Indonesia mencanangkan komitmen melaksanakan FoLU Net Sink 2030. Berdasarkan komitmen itu, tingkat penyerapan gas rumah kaca (GRK) di sektor kehutanan dan penggunaan lahan ditargetkan seimbang bahkan lebih besar dibandingkan emisi pada 2030.

"FoLU Net Sink 2030 dirumuskan melalui pengalaman panjang melakukan aksi korektif dalam pengelolaan hutan dan lahan," katanya.

Lewat FoLU Net Sink, Indonesia menargetkan mencapai tingkat emisi minus 140 juta ton CO2 ekuivalen pada 2030 di sektor kehutanan dan lahan.

FoLU Net Sink akan menjadi penyokong komitmen pengurangan emisi GRK Indonesia yang tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contributions (NDC).

"Kami akan bekerja sama dengan semua pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, NGO, pelaku usaha, akademisi dan juga komunitas Internasional," katanya.

Menteri LHK juga menjelaskan bahwa laju deforestasi bisa ditekan ke titik terendah sebesar 113,5 ribu hektare pada 2020-2021. Penurunan itu signifikan dibandingkan dengan 650 ribu hektare di tahun-tahun sebelumnya bahkan pernah mencapai lebih dari 2 juta hektare di masa lampau.

Dalam kesempatan itu, Menteri Negara untuk Asia, Energi, Iklim, dan Lingkungan Inggris Lord Goldsmith memuji langkah dan pencapaian Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

"Meningkatkan perlindungan pada 66 juta hektare hutan primer, 600 ribu hektare mangrove dan lebih dari 3 juta hektare gambut adalah pencapaian yang luar biasa dari Menteri Siti dan Presiden Jokowi," kata Goldsmith.

Menteri Pembangunan Internasional Norwegia Tvinnereim juga menyampaikan pujiannya pada Indonesia, secara khusus menyoroti pengurangan laju deforestasi Indonesia.

Tvinnereim mengatakan dalam konteks pengendalian perubahan iklim peran hutan tropis seperti yang dimiliki Indonesia sangat besar.

Oleh sebab itu Norwegia siap untuk berkolaborasi lebih erat dengan Indonesia.

Deputi Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Iklim Rick Duke juga menyampaikan apresiasi terkait agenda FoLU Net Sink Indonesia. Duke mengatakan siap berbagi pengalaman seperti dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Indonesia siapkan beberapa strategi untuk mencapai FoLU Net Sink 2030

Baca juga: Pemetaan aksi mitigasi membantu implementasi FoLU Net Sink di lokasi

Baca juga: KLHK mengatakan KPH dapat mendukung pencapaian FoLU Net Sink 2030

Baca juga: Indonesia mengupayakan beberapa strategi pendanaan untuk mendukung FoLU Net Sink

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022