• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Waspadai potensi hujan deras di Ngada dan Manggarai Timur NTT

BMKG: Waspadai potensi hujan deras di Ngada dan Manggarai Timur NTT

10 November 2022 09:40 WIB
BMKG: Waspadai potensi hujan deras di Ngada dan Manggarai Timur NTT
Ilustrasi - Bencana tanah longsor di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, NTT. (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Manggarai Timur)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi hujan deras yang berpeluang melanda wilayah Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai Timur di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari ke depan.

"Wilayah Ngada dan Manggarai Timur berstatus waspada hujan deras yang perlu diwaspadai, karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi di Kupang, Kamis.

Baca juga: BMKG: Empat kabupaten di NTT berstatus awas curah hujan tinggi

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan berbasis dampak hujan deras wilayah Nusa Tenggara Timur yang berlaku selama 10-11 November.

Agung menjelaskan potensi curah hujan tersebut dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor yang menimbulkan berbagai dampak seperti jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi.

Selain itu, terjadinya longsor berupa guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, volume aliran air sungai meningkat atau banjir yang berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Agung mengimbau masyarakat di daerah berpotensi terdampak agar berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah atau tidak perlu beraktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan yang bersifat mendesak.

Baca juga: BMKG: Waspadai cuaca ekstrem akibat gelombang atmosfer aktif di NTT

Baca juga: BMKG: Waspadai hari tanpa hujan ekstrem di 9 daerah NTT


Selain itu, terus memperbarui informasi cuaca yang disampaikan BMKG serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan ketika terjadi bencana.

"Upaya mitigasi perlu dipersiapkan maksimal untuk meminimalisasi berbagai kemungkinan risiko bencana alam," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022