• Beranda
  • Berita
  • BI DKI dorong momentum pemulihan ekonomi Jakarta

BI DKI dorong momentum pemulihan ekonomi Jakarta

10 November 2022 19:28 WIB
BI DKI dorong momentum pemulihan ekonomi Jakarta
Seorang anak duduk dengan latar belakang gedung bertingkat di Kanal Banjir Barat, Jakarta, Minggu (6/11/2022). Kementerian Keuangan mencatat realisasi dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp256,28 triliun atau 56,2 persen dari total anggaran. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi Jakarta yang pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 5,94 persen secara tahunan (year on year/yoy).
 
"Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta terus memperkuat koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong momentum akselerasi pemulihan ekonomi di berbagai sektor di DKI Jakarta guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Adang Kurnia Saputra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
 
Meski terjadi pertumbuhan, BI DKI Jakarta juga akan terus memonitor berbagai perkembangan perekonomian tingkat daerah, nasional maupun global. "Demi bisa cepat melakukan antisipasi," katanya.

Berdasarkan rilis BPS, ekonomi DKI Jakarta pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 5,94 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya 5,62 persen (yoy) dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,72 (yoy).
 
Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang lebih tinggi terutama bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.

​​​​​​Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan terutama bersumber dari jenis usaha perdagangan, jenis usaha informasi dan komunikasi serta jenis usaha jasa lainnya.

Baca juga: Legislator ingatkan target pendapatan APBD 2023 terlalu tinggi
 
Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 7,75 persen secara tahunan (yoy) sehingga memberikan kontribusi sebesar 4,48 persen secara tahunan (yoy) terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta.
 
Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas masyarakat yang terindikasi dari tingginya mobilitas serta peningkatan impor barang konsumsi dan konsumsi listrik rumah tangga.
 
Selanjutnya, investasi secara tahunan tercatat tumbuh sebesar 6,43 persen (yoy) dengan andil sebesar 2,46 persen (yoy), sejalan dengan akselerasi sektor konstruksi serta peningkatan belanja modal pemerintah dan impor barang modal.
 
Adapun kinerja ekspor juga tumbuh tinggi, yaitu sebesar 13,76 persen (yoy) baik untuk ekspor barang maupun ekspor jasa sehingga memberikan kontribusi sebesar 9,70 persen (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta.
 
Di sisi lain, BPS mencatat konsumsi pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar 9,84 persen (yoy) dan menjadi penahan laju pertumbuhan.
 
Dari sisi sektoral atau lapangan usaha, pertumbuhan pada triwulan III 2022, terutama ditopang oleh pertumbuhan pada lapangan usaha perdagangan, yaitu sebesar 9,65 persen (yoy) dengan andil sebesar 1,48 persen (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta.

Baca juga: DPRD minta BUMD pangan tingkatkan sinergi antisipasi resesi ekonomi
 
Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga seiring pelonggaran kapasitas pusat perbelanjaan dan toko ritel.
 
Selanjutnya, lapangan usaha Informasi dan Komunikasi tumbuh sebesar 6,09 persen (yoy) sehingga memberikan andil sebesar 0,81 persen (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta.
 
Lapangan usaha jasa lainnya juga tumbuh tinggi, yaitu sebesar 18,38 persen (yoy) yang didorong oleh meningkatnya jasa hiburan dan jasa perawatan pribadi sehingga memberikan kontribusi sebesar 0,66 persen terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
 
Di samping itu, beberapa sektor lainnya juga masih mencatat pertumbuhan positif seperti lapangan usaha konstruksi 3,36 persen (yoy) sejalan dengan masih berlanjutnya pembangunan proyek strategis pemerintah.

Kemudian lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 13,67 persen (yoy) seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata, penyelenggaraan event musik dan olahraga serta penyelenggaraan gelaran MICE berskala nasional dan internasional.
 
Terakhir, lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 11,82 persen (yoy), seiring dengan meningkatnya kinerja bongkar muat. Kemudian meningkatnya kinerja angkutan darat, laut dan udara serta peningkatan aktivitas transaksi perdagangan digital melalui e-commerce.
Baca juga: BI DKI: Inflasi Oktober 2022 terkendali berkat koordinasi dengan TPID
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022