Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu menyatakan saat ini dua peleton Brimob sudah dikirim ke Dogiyai, Papua Tengah untuk membantu memperkuat keamanan usai aksi kerusuhan.Dua peleton brimob yang dikirim dari Nabire itu untuk memperkuat aparat keamanan di Dogiyai.
"Dua peleton Brimob yang dikirim dari Nabire itu untuk memperkuat aparat keamanan di Dogiyai," kata Kompol Tatiratu kepada Antara, Minggu.
Kapolres Dogiyai yang mengaku masih dalam perjalanan menuju Dogiyai itu mengatakan, kerusuhan yang terjadi sesaat setelah adanya kecelakaan lalu lintas yang menewaskan bocah berusia lima tahun itu menyebabkan dibakarnya dua truk termasuk truk yang menabrak korban.
Selain itu, sekitar 82 rumah petak dan enam kantor dibakar, yakni Kantor BKD, Inspektorat Daerah, Dukcapil, Dinas Lingkungan Hidup, BPMK, dan Kantor Keuangan dibakar.
Warga juga mengungsi ke Polres dan Koramil Dogiyai, kata Tatiratu.
Ketika ditanya tentang korban jiwa dalam kerusuhan tersebut, Kapolres Dogiyai mengakui memang ada laporan kehilangan anggota keluarga.
"Aparat keamanan saat ini masih mencari keberadaan warga yang dilaporkan belum kembali ke keluarganya," ujar Kompol Tatiratu.
Sekelompok massa, Sabtu (12/11), membakar truk yang diduga menabrak Noldi Goo, balita berusia lima tahun hingga meninggal dunia.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.
Baca juga: Polisi: Situasi Dogiyai pascapembakaran rumah berangsur kondusif
Baca juga: Bupati Dogiyai minta masyarakat tidak terprovokasi bakar rumah
Baca juga: Polisi: Situasi Dogiyai pascapembakaran rumah berangsur kondusif
Baca juga: Bupati Dogiyai minta masyarakat tidak terprovokasi bakar rumah
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022