"Saya kira ini memang suka tidak suka kita harus adopsi, kita pelajari, kita pergunakan dan ini nanti akan menyangkut perubahan, tidak hanya di kita tapi di seluruh dunia," ujar Zulkifi usai mengunjungi pameran teknologi Digital Transformation Expo di Bali Nusa Dua Convention Center 2, Badung, Bali, Senin.
Baca juga: Microsoft bersama Pos Indonesia dukung percepatan transformasi digital
Menurut dia, dengan bertransformasi ke ranah digital, para pelaku bisnis bisa semakin mengembangkan usaha mereka, baik dari penjualan, promosi, dan lain sebagainya.
Dia menyebut bahwa dengan merambah ke ranah digital, pelaku bisnis seperti UMKM bisa meningkatkan potensi pendapatan mereka hingga empat kali lipat.
Oleh karena itu, Zulkifli berpandangan bahwa transformasi digital bagi pelaku bisnis merupakan hal yang tidak bisa dihindari.
"Bisnis sekarang, UMKM kalau mau cepat harus dengan marketplace dan lain-lain. Pasar juga mesti dengan pasar digital, jadi ada yang datang (langsung) ada yang bisa beli online. Jadi memang mau tidak mau," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli turut mengapresiasi pameran teknologi Digital Transformation Expo yang dihadirkan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai side event pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20.
"Dan tadi saya saksikan (DTE) ini luar biasa, ini dari Kemenkominfo keren sekali yang ditayangkan barusan," kata dia.
Digital Transformation Expo digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, mulai 13 November hingga 17 November 2022.
Pameran tersebut dihelat sebagai ajang unjuk gigi bagi Indonesia, negara anggota G20 lainnya, serta negara undangan untuk memperlihatkan teknologi termutakhir di tengah transformasi digital global masa kini.
Baca juga: Wamenkeu: Transformasi digital atasi permasalahan sektor keuangan
Baca juga: UMKM perlu bertransformasi digital untuk akses pasar lebih luas
Baca juga: Menkominfo buka pameran teknologi Digital Transformation Expo G20
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022