"Sejak banjir melanda permukiman penduduk pada Minggu (13/11) pagi, hingga kini masih ada sekitar 31 orang warga yang bertahan di tempat pengungsian," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Selatan, Heri di Muaradua, Senin.
Baca juga: 600 rumah warga di OKU Selatan terendam banjir
Puluhan warga tersebut dikondisikan mengungsi menggunakan beberapa ruangan belajar di SMA Negeri 1 Ranau Selatan hingga kondisi cuaca dinyatakan benar-benar aman.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bencana susulan agar banjir tidak menimbulkan korban jiwa.
"Sebagian besar warga saat ini masih membersihkan lumpur yang terbawa arus banjir di rumah masing-masing agar dapat ditempati kembali," ujar dia.
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini hujan level waspada di Sumsel
Sebelumnya, sebanyak 600 rumah warga di Desa Kota Batu, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten OKU Selatan direndam banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Minggu (13/11) pukul 04.00 WIB.
Bencana banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum, bahkan terdapat lima rumah warga di desa itu yang terbawa derasnya arus banjir.
"Untuk korban jiwa akibat banjir alhamdulillah tidak ada," katanya.
Baca juga: Lima kabupaten di Sumsel nyatakan status siaga bencana banjir-longsor
Meskipun tidak ada korban jiwa, kata dia, namun bencana banjir dengan ketinggian air antara 50 centimeter hingga satu meter tersebut menyebabkan sebagian besar korban terpaksa di evakuasi ke dataran tinggi.
"Banyak warga yang kami evakuasi ke tempat yang aman untuk mengantisipasi banjir susulan agar tidak menimbulkan korban jiwa," tegasnya.
Baca juga: Kecamatan berpotensi longsor di Sumsel meningkat
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah itu agar tetap waspada menghadapi bencana susulan karena diprediksi intensitas curah hujan tinggi masih akan melanda OKU Selatan selama beberapa hari kedepan.
Untuk mengantisipasi bencana susulan, BPBD OKU Selatan telah mendirikan posko penanggulangan bencana di lokasi banjir agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Baca juga: Banjir di Oku Selatan, sawah seluas 3,5 hektare terancam gagal panen
BPBD OKU juga telah mengerahkan puluhan personel dan dibantu relawan untuk melakukan patroli guna memantau situasi terkini, khususnya di daerah rawan bencana alam di wilayah itu.
"Kami juga melakukan koordinasi serta analisis perkembangan cuaca dari BMKG untuk memastikan Kabupaten OKU dalam status aman dari bencana alam," ujarnya.
Baca juga: Bencana alam periode Januari - Mei 2020 di Sumsel meningkat
Baca juga: ACT Sumsel salurkan 500 paket sembako ke korban banjir OKU Timur
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022