Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan presidensi G20 Indonesia dapat memperkuat kerja sama antaranegara anggota G20 untuk melindungi dan menyelamatkan biodiversitas dari kerusakan dan kehilangan.Memperkuat khususnya terkait dengan perubahan iklim dan biodiversitas
"Sebagai pemilik biodiversitas darat dan lautan terbesar di dunia, Indonesia mendorong kerjasama riset dan inovasi antara negara-negara G20 dalam rangka mengantisipasi biodiversity lost (kehilangan biodiversitas) dan mendorong pemanfaatan biodiversitas secara berkelanjutan," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Agus menuturkan momentum presidensi Indonesia dalam G20 pada 2022 juga memiliki arti penting yakni untuk menjadikan Indonesia sebagai hub/ perantara untuk upaya bangkit bersama dalam Termasuk dalam menangani kerusakan lingkungan dan biodiversitas akibat dari perubahan iklim.
Presidensi G20 Indonesia juga memainkan peran penting untuk membangun kolaborasi global dalam upaya penanganan krisis pangan dan energi yang mana krisis geopolitik saat ini membawa dampak terhadap krisis harga pangan dan energi.
Ia berharap ke depan terbentuk berbagai kerja sama strategis antara Indonesia dan negara anggota G20 untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: RI dorong pendekatan multilateral hadapi isu lingkungan global
Baca juga: Menteri LHK: Semua negara harus berkontribusi di isu lingkungan G20
"Kita berharap agar Presidensi Indonesia di G20 tahun ini dapat memperkokoh kerja sama Indonesia dalam berbagai bidang baik secara bilateral maupun multilateral, demi kesejahteraan bersama," ujarnya.
Sebelumnya, BRIN menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan Inisiatif Riset dan Inovasi G20 (Research and Innovation Initiative Gathering) dan Pertemuan Menteri Riset dan Inovasi G20 (Research and Innovation Ministers Meeting).
Rangkaian pertemuan tersebut menyepakati komitmen bersama untuk melanjutkan kolaborasi riset dan inovasi, khususnya perubahan iklim dan biodiversitas.
"Pada pertemuan G20 ini, kita punya komitmen bersama akan melanjutkan kolaborasi, bahkan memperkuat, khususnya terkait dengan perubahan iklim dan biodiversitas, baik untuk upaya konservasi, maupun pemanfaatan biodiversitas untuk kepentingan umat manusia,” ujar Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Jakarta, Jumat (28/10).
Handoko menuturkan Indonesia sebagai pemilik biodiversitas nomor satu untuk lautan, dan nomor dua untuk daratan setelah Brasil, ingin memanfaatkan momentum presidensi G20 menjadi pemain global khususnya dalam konteks pelestarian dan pemanfaatan biodiversitas.
"Karena kita perlu banyak kerja sama dengan negara-negara lain, khususnya yang sudah lebih maju. Kita ingin menjadikan Indonesia sebagai hub kolaborasi," tuturnya.
Baca juga: Pertemuan ke-2 EDM-CSWG G20 hasilkan dokumen awal terkait lingkungan
Baca juga: Indonesia dorong platform pembelajaran rehabilitasi mangrove di G20
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022