"Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi diprediksi akan tetap baik," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Anggota Komisi VII itu mendorong pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, karena penopang terbesar ekonomi Indonesia ada pada sektor konsumsi rumah tangga. Artinya, ada peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi nasional hingga perlu ada perhatian khusus pada sektor ini.
"Cuma pemerintah harus ingat bahwa struktur ekonomi kita masih ditopang sebagian besar oleh sektor konsumsi rumah tangga dan juga masih besarnya sektor ekonomi informal. Ini artinya Pemerintah harus pastikan rumah tangga ini tetap melakukan konsumsi di tahun depan," jelasnya.
Baca juga: Warisan presidensi G20 Indonesia untuk pemulihan ekonomi inklusif
Baca juga: Penyelenggaraan KTT G20 tumbuhkan ekonomi Bali 8,1 persen
Menurut Rofik ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga tingkat konsumsi masyarakat, yakni dengan mempekerjakan kembali orang-orang yang menganggur akibat terdampak COVID-19.
"Lapangan kerja baru harus tersedia buat mereka. Lakukan berbagai pelatihan keterampilan agar mereka dapat terserap oleh sektor ekonomi," ujarnya.
Dia juga menyarankan agar pemerintah terus memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin, agar daya beli mereka tetap terjaga. Pemerintah diharap menjaga harga bahan pokok agar tidak mengalami kenaikan yang tinggi.
"Selain itu, perlu terus memberikan bantalan sosial agar mereka yang berada di lapisan bawah tetap bisa bertahan. Secara umum, harga-harga juga dipertahankan agar inflasi tetap terjaga tidak menggerus daya beli masyarakat," harapnya.
Di akhir tanggapannya, Rofiq Hananto meminta Pemerintah menjaga stabilitas harga bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan rumah tangga, seperti tabung gas 3 kilogram dan listrik.
Sebelumnya, Di hadapan ratusan pengusaha G20 dalam acara penutupan B20 Summit Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan kekuatan ekonomi Indonesia yang kokoh hingga kekayaan potensi energi baru terbarukan yang dimiliki Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi paparkan ekonomi RI terus tumbuh di tengah krisis
Baca juga: Erick Thohir: AS dukung Indonesia jadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia
Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih mumpuni di tengah ketidakpastian ekonomi global, Jokowi mengutip pernyataan Managing Director IMF Kristalina yang menyebut bahwa Indonesia sebagai salah satu titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2022 sebesar 5,72 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melewati target ini patut diacungi jempol saat negara-negara besar mengalami krisis akibat perang.
Menurut Jokowi, Indonesia patut bersyukur karena ekonomi di kuartal II-2022 masih tumbuh 5,44 persen dan kuartal III-2022 tumbuh 5,72 persen. Inflasi juga sudah menurun di level 5,7 persen pada Oktober 2022, setelah September naik 5,9 persen.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022