Hari Anak Sedunia pada tahun 2022 ini menjadi amat sangat berarti bagi Indonesia, karena dirayakan bersama anak-anak dari Aceh sampai Papua dengan anak-anak dari kawasan ASEAN yang delapan negara di antaranya mengirim perwakilan untuk menghadiri acar
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyatakan bahwa kesuksesan perayaan Hari Anak Sedunia 2022 yang jatuh pada tanggal 20 November dipenuhi oleh keterlibatan semua anak bangsa.
“Peringatan Hari Anak Sedunia di Indonesia tahun ini menjadi sangat spesial karena keterlibatan anak menjadi pusat dua kegiatan besar. Berbagai proses tersebut dilakukan sebagai upaya membuat peringatan Hari Anak Sedunia menjadi lebih bermakna,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga pada Hari Anak Sedunia 2022 di Manado, Sulawesi Utara, Ahad.
Ia mengatakan bahwa Hari Anak Sedunia pada tahun 2022 ini menjadi amat sangat berarti bagi Indonesia, karena dirayakan bersama anak-anak dari Aceh sampai Papua dengan anak-anak dari kawasan ASEAN yang delapan negara di antaranya mengirim perwakilan untuk menghadiri acara tersebut.
Indonesia bahkan berkesempatan untuk menjadi tuan rumah diselenggarakanya ASEAN Children’s Forum 7th (ACF 7th) yang digelar di Four Points Hotel by Sheraton Manado, Sulawesi Utara, di mana penyelenggaraannya tidak terlepas dari berbagai pemikiran anak.
Acara yang juga mengambil tema utama “Building a Digital Resiliency for ASEAN Children” tersebut, dibagi ke dalam sub-sub tema terkait literasi digital, keamanan digital dan partisipasi anak serta resiliensi digital yang menjadi hasil pemikiran Forum Anak.
“Tentu kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah ACF merupakan sejarah tersendiri, karena kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah kembali baru akan terjadi lagi 20 tahun mendatang,” katanya.
Penyelenggaraan ACF ke-7 menjadi sangat berkesan karena dalam kegiatan tersebut, pemerintah Indonesia memberikan kesempatan lebih banyak kepada anak dan orang muda untuk berperan, berkiprah dan berkreasi dalam pembangunan bangsa.
Hal lainnya yang dikedepankan adalah partisipasi anak yang sesuai dengan adopsi tema global yaitu inklusi dan keberagaman. Bintang mengatakan tema itu sangat relevan dengan tema ACF 7th dan rangkaian webinar Hari Anak Sedunia.
Hari Anak Sedunia juga diisi anak bangsa dengan membuat webinar series yang membahas terkait kekerasan seksual terhadap anak, perkawinan usia anak dan kesehatan reproduksi yang mengajak anak-anak untuk tidak melakukan stigma.
Lewat Hari Anak Sedunia pula, anak bangsa mengajak masyarakat untuk tidak mengucilkan korban kekerasan, pelecehan, eksploitasi maupun perlakukan salah lainnya, serta anak-anak kurang beruntung lainnya.
“Rangkaian webinar yang telah berlangsung menjadi salah satu upaya dalam mendukung anak-anak Indonesia melalui Forum Anak untuk berkreasi maupun berperan sebagai Pelopor dan Pelapor terkait isu-isu terkini,” katanya.
Selain itu, pada Sabtu (19/11) KPPPA bersama Forum Anak sudah mengadakan kegiatan “Warung Kopi”, yang memberikan kesempatan pada Forum Anak Daerah untuk menyampaikan rencana aksi yang akan mereka lakukan di daerahnya masing-masing dalam rangka berkontribusi pada penyelesaian berbagai permasalahan anak.
Ia menambahkan adapun konsep pemetaan isu yang biasa dilakukan oleh Forum Anak di Indonesia, semua diadaptasi pada ACF 7th , yaitu “Aku Lihat, Aku Tahu, Aku Akan, dan Aku Berani Untuk Beraksi”.
“Melalui konsep ini, delegasi anak dipandu untuk mencari akar permasalahan, dampak dan praktik baik yang telah dilakukan, untuk selanjutnya menghasilkan Suara Anak ASEAN yang telah kita dengarkan tadi,” demikian Bintang Puspayoga .
Baca juga: ACF 7th minta pemerintah bangun ketahanan digital anak kawasan ASEAN
Baca juga: KPPPA temui Forum Anak rayakan Hari Anak Sedunia 2022
Baca juga: KPPPA: Anak dan perempuan di 3T butuh pendampingan lebih
Baca juga: Menteri PPPA: Anak investasi paling berharga bagi sebuah daerah
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022