• Beranda
  • Berita
  • 71 korban gempa Cianjur jalani perawatan di RSHS Bandung

71 korban gempa Cianjur jalani perawatan di RSHS Bandung

22 November 2022 18:08 WIB
71 korban gempa Cianjur jalani perawatan di RSHS Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Sebanyak 71 korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Jadi berdasarkan data terbaru, Selasa, pukul 12.00 WIB, total korban yang sudah dan sedang ditangani mencapai 71 orang," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung Yana Akhmad Supriatna di Bandung, Selasa.

Dia menjelaskan korban gempa bumi Cianjur mulai berdatangan ke RSHS Bandung sejak Senin (21/11), pukul 19.58 WIB.

Dia menuturkan 35 di antara 71 korban sedang mendapat perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), 23 orang masuk rawat inap, sembilan orang menjalani operasi, dan empat orang diperbolehkan pulang.

"Pasien paling banyak berasal dari Kampung Garogol, Desa Cibulakang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur," kata dia.

Baca juga: Gubernur Jabar telepon video dengan Wapres laporkan kondisi Cianjur

Secara umum, pasien korban gempa Cianjur mengalami luka patah tulang di samping itu ada yang cedera kepala ringan, sedang, dan berat.

Yana memastikan hingga saat ini tidak ada pasien korban gempa Cianjur yang dinyatakan meninggal di RSHS Bandung.

"Dan alhamdulillah hingga siang tadi, pasien yang kami tangani tidak ada yang meninggal. Semoga semua pasien bisa kami tangani dengan sebaik mungkin," katanya.

Ia mengatakan RSHS Bandung memiliki tim penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun wabah.

"Kami punya tim, artinya dalam menangani korban gempa di Cianjur kami menggerakkan tim penanggulangan bencana. Jadi tenaga kesehatan kami kerahkan dan siagakan sesuai dengan tugas-tugas," kata dia.

Baca juga: Presiden bagikan makanan siap saji ke pengungsi gempa Cianjur
Baca juga: BMKG prediksi gempa di Cianjur terulang setiap 20 tahun

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022