• Beranda
  • Berita
  • Cegah COVID-19, vaksinasi harus ditambah tanpa abaikan prokses

Cegah COVID-19, vaksinasi harus ditambah tanpa abaikan prokses

24 November 2022 17:59 WIB
Cegah COVID-19, vaksinasi harus ditambah tanpa abaikan prokses
Ilustrasi - Imunisasi. ANTARA/Pixabay.
Pakar imunologi Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM mengingatkan masyarakat khususnya kelompok rentan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan vaksinasi lengkap hingga tambahan demi mencegah terkena COVID-19.

Baca juga: Prof Iris: Imunisasi pasif jadi terobosan baru bagi kelompok rentan

Dia, dalam sebuah webinar, Kamis mengatakan, pada kelompok rentan, vaksin yang didapatkan dua kali dalam satu seri masih memungkinkan terjadinya penularan COVID-19. Ini karena sistem imun tubuh yang mulai menurun sehingga pembentukan antibodinya juga tidak bisa optimal. Sementara, penerapan protokol kesehatan termasuk mengenakan masker juga masih memungkinkan terjadinya penularan.

"Kita butuh intervensi, perlu tambahan. Alternatif yang kita pikirkan dan terobosan baru saat ini adalah antibodi monoklonal yang berupa imunisasi pasif. Kombinasi imunisasi aktif, pasif bagi kelompok rentan sangat baik hasilnya," tutur Prof Iris.

Antibodi monoklonal (mAbs) merupakan suatu protein yang dibuat di laboratorium yang bertindak seperti antibodi manusia pada umumnya dalam sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: WHO sarankan penggunaan dua obat antibodi lawan Ebola

Antibodi Monoklonal (mAbs) Anti-SARS-COV-2 yang menargetkan spike protein virus, menunjukkan manfaat klinis sebagai pencegahan (Pre-exposure Prohylaxis/PrEP) untuk Infeksi SARS-CoV-2, sehingga mencegah virus untuk masuk ke dalam sel tubuh lainnya.

Menurut CDC, kelompok rentan merupakan mereka dengan kondisi salah satunya yakni pasien kanker yang menerima pengobatan kanker secara aktif baik untuk tumor padat maupun kanker darah, pasien yang menerima transplantasi organ dan mengkonsumsi obat immunosupresan yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.

Mereka dengan kondisi imunodefisiensi primer sedang atau berat, pasien HIV kondisi lanjut yang tidak terkontrol atau tidak diobati dan mereka dengan pengobatan aktif kortikosteroid dosis tinggi atau obat-obat lain yang dapat menekan respon imun, juga termasuk di antaranya.

Gangguan pada sistem imun dapat menyebabkan peningkatan beban penyakit dari COVID-19 pada kelompok ini. Di sisi lain, efektivitas vaksin COVID-19 terlihat menurun pada kelompok rentan, karena sistem imun yang menurun dan terjadi secara alamiah.

Oleh karena itu, sekali lagi Prof Iris mengingatkan pentingnya kelompok rentan tetap menjaga protokol kesehatan, melengkapi vaksinasi dan baik sekali bila dilengkapi dengan imunisasi pasif yakni antibodi monoklonal.


Baca juga: Kombinasi monoklonal antibodi diperlukan demi tangani varian corona

Baca juga: Regdanvimab jadi terapi antibody monoklonal pertama di Indonesia

Baca juga: Israel isolasi antibodi monoklonal untuk pengobatan COVID-19

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022