Mensos Risma di Cijendil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis mengatakan pemulihan trauma warga terdampak gempa juga dapat dilakukan sembari memberikan kegiatan untuk membangun usaha agar penyintas memiliki kesibukan.
Pelatihan usaha yang ditawarkan Kementerian Sosial diantaranya pembuatan bata interlock, jajanan hingga kerajinan tangan.
"Nanti kita ajarkan membuat bata supaya ada kesibukan, karena pasti ini lama, rumah mereka banyak yang roboh. Jadi untuk mengisi kesibukan nanti kita nanti ajarkan, selain untuk trauma healing juga bisa bantu untuk usaha," ujar Mensos Risma.
Baca juga: Geolog sebut aktivitas gempa darat di Jawa bagian barat lebih tinggi
Baca juga: Polres Trenggalek kirim bantuan untuk korban gempa Cianjur
Menurutnya, bisnis bata interlock tersebut sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia, serta dapat menjadi bisnis yang menjanjikan.
Bata yang dimaksud adalah bata interlock yang dapat menjadi serbuk ketika terjatuh. "Nanti ada khusus campurannya, kalau jatuh, dia kayak serbuk gitu. Nanti kita siapkan, kita ajarkan. Tadi saya sudah pesan untuk alat cetaknya dan sebagainya," ujar dia.
Program semacam itu juga sudah diterapkan dalam layanan dukungan psikososial kepada penyintas awan panas guguran Gunung Semeru pada tahun 2021.
Oleh karena Kabupaten Cianjur kawasan yang luas, Mensos Risma tidak hanya mengandalkan sumber daya dari Kementerian Sosial saja, tetapi juga pihak lainnya yang turut membantu. "Yang penting mereka punya kesibukan, supaya traumanya bisa segera hilang," ujar dia.
Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial di Cianjur pada Kamis dilakukan di delapan titik diantaranya Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang; Kampung Munjul I, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang; Kampung Longkewang I, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang.
Kemudian di Kampung Munjul 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang; Kampung Longkewang 2, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang; Desa Ciputri, Kecamatan Pacet; Taman Prawatasari; dan Kecamatan Warung Kondang.*
Baca juga: KemenPPPA: Anak-anak yang meninggal rata-rata tertimpa reruntuhan
Baca juga: Hoaks! Pergeseran tanah setelah gempa Cianjur
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022