Menurutnya "Piso Dapur" itu berjalan mulai Sabtu (26/11), atau hari keenam setelah gempa Cianjur. Adapun nama layanan informasi itu disingkat "Piso Dapur" agar mudah diingat oleh masyarakat.
"Dan nanti bisa dilihat di situ juga, datanya, foto, termasuk bantuan logistik berlebih apa kekurangan apa," kata Ridwan Kamil di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Ridwan Kamil mengatakan layanan informasi itu nantinya berbentuk peta yang ditampilkan secara digital. Kemudian di peta "Piso Dapur" itu, kata dia, ada simbol-simbol yang menunjukkan informasi di lapangan.
Baca juga: Kemendagri bantu logistik dan urus dokumen dukcapil warga Cianjur
Baca juga: Polres Demak gelar shalat gaib-galang dana untuk korban gempa Cianjur
"Nanti muncul, kalau warna yang masih berbentuk laporan, kalau kuning sudah ada yang bertindak, kalau hijau berarti sudah terkirim," kata dia.
Untuk itu, menurutnya setiap hari pada pukul 08.00 WIB pihaknya beserta Pemerintah Kabupaten Cianjur, BNPB, Basarnas, beserta yang lainnya, mengadakan rapat koordinasi guna memadukan data-data terkait situasi setelah gempa Cianjur.
Di samping itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang akan menyalurkan bantuan kepada korban gempa agar melaporkan terlebih dahulu ke Posko Utama Koordinasi Penanggulangan Gempa Cianjur di Pendopo Cianjur.
Sehingga bantuan yang disalurkan kepada masyarakat akan terjaga keamanannya. Karena, kata dia, di Pendopo Cianjur disiapkan layanan pengawalan oleh polisi.
"Supaya nanti titik lokasi tepat sasaran, pengirimannya aman. Tapi kalau mau langsung, ya, silakan, tapi ada risiko. Kunci dari beresnya tanggap darurat adalah kedisiplinan," kata dia.
Baca juga: Tim ESDM Siaga berikan bantuan sosial ke korban gempa Cianjur
Baca juga: Pakar: Sesar Cimandiri sumber energi terdekat episentrum gempa Cianjur
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022