Kepala Markas PMI Kota Sukabumi dan relawan pijat, Atep Mulyadi, saat dihubungi Jumat, mengatakan dua orang tukang pijat tunanetra atas nama Mulyadi dan Bambang itu, merupakan relawan yang kerap dilibatkan dalam berbagai kegiatan PMI Kota Sukabumi.
"Kami melibatkan mereka untuk memberikan pelayanan pijat bagi korban bencana, pemudik dan relawan yang mengalami salah urat saat bertugas. Untuk korban gempa Cianjur yang mengalami salah urat sampai dengan patah tulang dapat ditangani kedua orang relawan kami," katanya.
Atep menjelaskan, selama ini pihaknya menjalin kerjasama dengan Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Sukabumi, untuk memberikan pelayanan yang berbeda pada setiap posko yang didirikan, seperti posko bencana dan posko Lebaran, sehingga warga dapat memilih pelayanan yang dibutuhkan.
Baca juga: BMKG mencatat terjadi 248 gempa susulan di Cianjur hingga Jumat
Baca juga: NasDem: Infrastruktur darurat korban gempa Cianjur perlu disiapkan
Seperti di Cianjur, tutur dia, banyak korban gempa yang mengalami salah urat, keseleo dan sakit badan akibat tertimpa bangunan atau terjatuh saat menyelamatkan diri, sehingga membutuhkan sekali tukang pijat agar tubuhnya kembali bugar.
Relawan tunanetra PMI Kota Sukabumi, Bambang, mengatakan merasa senang dapat memberikan keahlian yang dimilikinya untuk membantu sesama terutama korban bencana yang mengalami salah urat sampai patah tulang atau hanya sekedar menghilangkan pegal di badannya.
"Setiap ada kegiatan PMI saya bersama teman-teman tunanetra lainnya sering dilibatkan, kami merasa bangga karena tenaga kami dapat meringankan beban sesama meski hanya memijit," katanya.
Satu hari bertugas di PMI Cianjur, ungkap dia, sudah memijat lebih dari 60 orang yang merupakan korban bencana dan relawan PMI yang bertugas. "Kalau sudah letih paling istirahat sebentar, nanti ada yang butuh bantuan saya teruskan lagi sampai malam," katanya.*
Baca juga: Pemkab Cianjur minta PDAM segera perbaiki pipa induk yang rusak
Baca juga: Penyintas gempa Cianjur gotong royong memasak untuk pengungsi
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022