Pejabat VinFast mengatakan jumlah 999 untuk kendaraan yang dikirim dalam kelompok pertama telah dipilih karena dianggap sebagai angka keberuntungan di Vietnam.
Baca juga: Mobil Vietnam Vinfast tunda IPO sampai tahun depan
Chief Executive VinFast Le Thi Thu Thuy mengatakan beberapa SUV listrik VF 8 yang dikirim pada Jumat (25/11) akan dikirim ke layanan berlangganan mobil AS, Autonomy, tetapi sebagian besar akan diberikan kepada pembeli ritel yang telah memesan mobil tersebut.
VinFast pada pekan lalu menyampaikan bahwa Autonomy telah memesan 2.500 kendaraan listrik, pesanan perusahaan terbesar hingga saat ini. VinFast telah mengatakan memiliki hampir 65.000 pesanan secara global dan berharap untuk menjual 750.000 kendaraan listrik setiap tahun pada tahun 2026.
Thuy mengatakan pihaknya berharap dapat mengirimkan mobil kelompok kedua ke Amerika Serikat, yang merupakan pasar ekspor pertamanya, sekitar bulan Januari.
VinFast sedang dalam proses membangun pabrik kendaraan listrik di Carolina Utara yang sedang menunggu persetujuan peraturan akhir dari pejabat setempat.
Perusahaan diharapkan untuk memulai produksi di pabrik Carolina Utara mulai Juli 2024 dan kendaraan listrik yang dibangun di sana akan memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden.
Proyek pabrik Carolina Utara berjalan berbulan-bulan di belakang jadwal, berdasarkan target awal perusahaan, dan pengiriman pertama kendaraan listrik yang dibuat oleh VinFast jauh dari tujuan awal untuk mengirimkan sebanyak 5.000 mobil yang dibuat di pabriknya di Haiphong pada bulan Desember. Demikian seperti disiarkan Reuters, Jumat (25/11).
Baca juga: VinFast serahkan SUV listrik pertama, incar pengiriman ke AS
Baca juga: VinFast rekrut 8.000 karyawan tambahan tingkatkan produksi mobil
Baca juga: Vinfast buka peluang masuki pasar truk pikap listrik
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022