Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menargetkan angka tiga persen dalam prevalensi stunting meskipun capaian angka penurunan stunting di Kabupaten Sleman saat ini sudah berhasil mengungguli capaian nasional.melalui internvensi spesifik dan sensitif dalam jangka waktu dua tahun ke depan
"Kinerja tetap harus ditingkatkan. Kita perlu menargetkan ulang penekanan prevalensi stunting Kabupaten Sleman hingga di angka tiga persen melalui internvensi spesifik dan sensitif dalam jangka waktu dua tahun ke depan," kata Kustini pada Diseminasi Pengukuran dan Publikasi Stunting di Sleman, Senin.
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman ini merupakan upaya untuk mendapatkan dan mempublikasikan data prevalensi stunting terkini.
Kustini juga menyampaikan pentingnya hasil pengukuran yang didapat untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan pencegahan dan penurunan stunting.
"Upaya pengukuran untuk menurunkan angka stunting perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat khususnya tenaga kesehatan mulai dari posyandu, Puskesmas baik tingkat kapanewon (kecamatan) dan kelurahan," katanya.
Baca juga: Bank Dunia belajar keberhasilan penanganan stunting di Sleman
Baca juga: BKKBN DIY lakukan intervensi gizi cegah stunting saat pandemi
Ia berharap agar forum ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyusun perencanaan dalam rangka pengukuran dan publikasi stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan bahwa Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi terutama stunting pada balita.
Data pengukuran tinggi badan balita di-input dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat ( e-PPGBM) yang di-entry oleh petugas gizi dibantu oleh kader.
"Kami berharap hasil dari pengukuran stunting balita ini dapat dilakukan diseminasi pada setiap pertemuan lintas program maupun OPD terkait, sehingga dapat dipakai sebagai dasar penyusunan kebijakan maupun kegiatan lain terkait stunting," katanya.
Baca juga: Sleman luncurkan "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" cegah stunting
Ia berharap agar forum ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyusun perencanaan dalam rangka pengukuran dan publikasi stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan bahwa Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi terutama stunting pada balita.
Data pengukuran tinggi badan balita di-input dalam aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat ( e-PPGBM) yang di-entry oleh petugas gizi dibantu oleh kader.
"Kami berharap hasil dari pengukuran stunting balita ini dapat dilakukan diseminasi pada setiap pertemuan lintas program maupun OPD terkait, sehingga dapat dipakai sebagai dasar penyusunan kebijakan maupun kegiatan lain terkait stunting," katanya.
Baca juga: Sleman luncurkan "Pecah Ranting Hiburane Rakyat" cegah stunting
Baca juga: Sleman terus tekan angka bayi stunting
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022