Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membuka kesempatan kepada penyedia teknologi dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota cerdas di IKN.Penggunaan teknologi yang tepat akan mewujudkan pengelolaan kota yang tepat juga
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Prof. Mohammed Ali Berawi mengatakan saat ini pihaknya mendapat berbagai masukan dan penawaran untuk berpartisipasi dari berbagai perusahaan dunia, baik yang sudah menjalankan konsep kota cerdas maupun BUMN seperti Telkom dan PLN.
"Ini besar sekali average-nya, ini yang saya yakin tidak akan menyebabkan sebuah dominasi monopoli terhadap sebuah pasar teknologi, kita akan coba ini untuk memaksimalkan benefitnya bagi penduduk kotanya IKN atau pemerintah dan pelaku usaha," ujar Prof. Ali.
Baca juga: Otorita: Permintaan investasi ke IKN 39 kali lipat dari yang tersedia
Lebih lanjut, Prof. Ali mengatakan syarat yang diajukan untuk menjadi provider teknologi IKN adalah interoperabilitas, affordable, dan berkelanjutan.
Nantinya perusahaan dari dalam dan luar negeri akan mengikuti lelang dan prosesnya transparan.
Menurut Prof. Ali, bila pemenang tender berasal dari luar negeri maka wajib mengikuti syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
"Jadi walau luar negeri konsepnya TKDN, kita harapkan nanti kita bawa investor dari luar negeri ke Indonesia, dia akan joint venture dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri," katanya.
Prof. Ali juga menyebut beberapa nama perusahaan yang sudah mengajukan penawaran kepada IKN di antaranya Google, Microsoft, Amazon Web Service, IMB, Samsung, dan juga Honeywell.
Baca juga: IKN jadi magnet untuk investasi bagi negara peserta BIMP-EAGA
Presiden Honeywell untuk Indonesia dan Filipina Roy Kokasih menyampaikan kesiapannya untuk mendukung pengembangan IKN melalui teknologi dan solusi guna mengelola ibu kota baru yang cerdas dan berkelanjutan.
"Honeywell memiliki pengalaman yang luas dalam membantu kota-kota di penjuru dunia dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang terhubung, aman, terlindungi, produktif, dan berkelanjutan dengan teknologi tepat," ujar Roy.
Bangunan yang berkelanjutan dapat membantu mengurasi emisi karbon sekaligus menjaga kesehatan dan kenyamanan penghuninya.
Dengan bangunan yang berkelanjutan, IKN pun lebih siap menjadi kota yang cerdas. Menurut Roy, kunci dari kota cerdas dan berkelanjutan adalah penggunaan teknologi yang terhubung, terintegrasi, dan otomatis.
"Penggunaan teknologi yang tepat akan mewujudkan pengelolaan kota yang tepat juga," katanya.
Baca juga: IKN akan punya sistem keamanan digital berlapis
Baca juga: IKN perlu enam sektor teknologi untuk menjadi kota cerdas
Baca juga: Pakar: Teknologi modular WIKA bisa percepat proyek hunian pekerja IKN
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022