Pada pukul 07.53 GMT, rubel menguat 0,1 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 60,95 dan naik 0,1 persen untuk diperdagangkan pada 63,13 versus euro. Rubel telah turun 0,6 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 8,52.
Yuan telah menguat secara global karena investor bertaruh tanda-tanda ketidakpuasan sipil di China dapat mendorong pelonggaran pembatasan COVID-19 yang ketat.
Sementara yuan telah membuat terobosan bertahap ke Rusia selama bertahun-tahun, perayapannya telah berubah menjadi sprint dalam sembilan bulan terakhir karena mata uang tersebut menyapu pasar dan arus perdagangan negara tersebut, menurut tinjauan data dan wawancara Reuters dengan 10 pelaku bisnis dan keuangan.
Dengan China dan Rusia ingin menjalin hubungan yang lebih erat pada transaksi energi dan keuangan, pertumbuhan lebih lanjut dalam volume perdagangan yuan di Bursa Moskow diperkirakan, Otkritie Research mengatakan dalam sebuah catatan.
Rusia telah meningkatkan pinjaman domestiknya secara tajam dalam beberapa pekan terakhir setelah jeda selama berbulan-bulan. Kementerian keuangan sekali lagi akan menawarkan tiga lelang obligasi pada Rabu nanti.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 1,2 persen menjadi diperdagangkan di 84,0 dolar AS per barel.
Indeks saham Rusia bergerak lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.126,3 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 2.179,2 poin.
"Ekuitas Rusia diperkirakan dapat menambah keuntungannya, didukung oleh meredanya ketegangan geopolitik dan penguatan harga komoditas," kata ahli strategi ekuitas Alfa Bank John Walsh.
Baca juga: Rubel Rusia sentuh level terendah 3 minggu lewati 61 terhadap dolar
Baca juga: Rubel Rusia menguat, diperdagangkan antara 60-61 terhadap dolar
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022