• Beranda
  • Berita
  • Komisi I sebut uji kelayakan calon panglima TNI digelar besok

Komisi I sebut uji kelayakan calon panglima TNI digelar besok

1 Desember 2022 16:21 WIB
Komisi I sebut uji kelayakan calon panglima TNI digelar besok
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/12/2022). ANTARA/Melalusa Susthira K
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan bahwa komisi nya akan melangsungkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono besok, Jumat (2/12).

"Sesuai keputusan Bamus (Badan Musyawarah DPR), besok Komisi I akan melaksanakan uji kelayakan untuk calon panglima TNI," kata Hasanuddin di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan sebelum "fit and proper test" dilakukan, Laksamana Yudo akan mengikuti tahapan verifikasi data pribadi calon panglima TNI terlebih dahulu pada pukul 10.00 WIB.

"Dan itu cukup oleh pimpinan Komisi I plus perwakilan dari fraksi-fraksi sampai dengan selesai," ujarnya.

Kemudian usai jeda Shalat Jumat, lanjut dia, Komisi I DPR akan mulai melangsungkan "fit and proper test" pada pukul 13.30 WIB.

Ia memaparkan urutan "fit and proper test" tersebut yaitu pemaparan selama 30 menit oleh calon panglima TNI. Kemudian, di lanjutkan pertanyaan pendalaman oleh masing-masing perwakilan dan fraksi selama masing-masing tujuh menit.

Ia menyebut Laksamana Yudo akan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tersebut selama kurang lebih 20 menit.

"Kalau masih kurang ada pertanyaan-pertanyaan lagi ditambah sesuai dengan kebutuhan, tetapi kita harapkan lebih cepat lebuh bagus," imbuhnya.

Baca juga: Pimpinan DPR soroti peran TNI hadapi ekonomi global saat uji kelayakan

Baca juga: Profil - Laksamana TNI Yudo Margono, calon Panglima TNI


Dia menyebut substansi pertanyaan yang akan diajukan kepada calon panglima TNI diserahkan kepada masing-masing fraksi. Meski demikian, ujarnya lagi, berdasarkan pengalaman "fit and proper test" sebelumnya ada beberapa yang kiranya menjadi substansi dari pertanyaan yang diajukan.

"Yang pertama, misalnya, saja tentang memintanya kepada panglima agar prajurit TNI itu tetap dalam posisi netral, kemudian tidak berpolitik praktis, terutama ketika menghadapi event-event seperti pemilu, pilkada, pilpres, pileg, dan sebagainya," tuturnya.

Substansi kedua, kata Hasanuddin, perihal tingkat disiplin TNI yang menurutnya perlu ditingkatkan. Ketiga, perihal meneruskan atau menyelesaikan minimum essential force.

Adapun substansi keempat, lanjut dia, menyangkut bagaimana menjaga profesionalisme prajurit TNI melalui upaya-upaya pelatihan dan pendidikan. Terakhir, perihal bagaimana meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.

"Dan lain-lain mungkin nanti pertanyaan-pertanyaan, masalah-masalah ada sengketa tanah apa dan sebagainya mungkin itu bisa menjadi bahan pernyataan, begitu," katanya.

Baca juga: Komisi I DPR harap Yudo paparkan poin prioritas calon panglima TNI

Ia menyebut usai pelaksanaan "fit and proper test" yang dilangsungkan secara tertutup itu akan dilanjutkan dengan rapat Komisi I DPR untuk mengambil keputusan persetujuan atas calon panglima TNI.

"Di hari itu langsung (persetujuan diputuskan)," kata Hasanuddin menegaskan.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menerima surat presiden (surpres) terkait calon Panglima TNI atas nama Laksamana TNI Yudo Margono, menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun (21/12).

Penyerahan surpres tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Ketua DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/11).

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022