"Kami mengharapkan dengan bertumbuhnya produk UMKM yang masuk ke platform e-commerce, bertumbuh juga transaksi di tingkat domestik dan produk-produk lokal itu sendiri," kata Ketua Umum idEA Bima Laga dijumpai di Forum Ekonomi Digital Kominfo V di Jakarta, Kamis.
Secara total UMKM yang masuk ke platform digital sudah mencapai 21 juta unit. Pemerintah dan industri digital menargetkan 30 juta unit UMKM onboarding, bergabung ke platform digital hingga akhir 2024.
"Mudah-mudahan target itu masih bisa kita capai bersama," kata Bima Laga.
Jumlah UMKM yang bergabung ke platform digital terus bertambah, pada April data idEA menunjukkan terdapat 19 juta unit UMKM yang sudah onboarding.
Pemerintah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada 2020 untuk mendorong pembelian produk buatan dalam negeri terutama UMKM.
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia juga bentuk dukungan kepada UMKM yang terdampak pandemi virus corona.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate pada pembukaan Forum Ekonomi Digital Kominfo V mengingatkan para pelaku startup digital, khususnya e-commerce, untuk berpihak pada produk buatan dalam negeri.
"Kekuatan kita di UMKM," kata Johnny.
Sektor ekonomi digital di Indonesia pada umumnya bergerak dalam aktivitas distribusi, contohnya lokapasar (marketplace) digital, sehingga pelaku startup digital perlu memperhatikan isu keberpihakan kepada produk dalam negeri.
Keberpihakan pemerintah pada UMKM juga ditunjukkan pada aturan yang mengharuskan pemerintah daerah mengalokasikan 40 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) untuk belanja produk dalam negeri.
Pemerintah juga memiliki program Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk pelaku UMKM yang memenuhi syarat.
Baca juga: Startup atur siasat hadapi badai PHK
Baca juga: Apresiasi UMKM, pemerintah gelar Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2022
Baca juga: IdEA nilai "shoppable live stream" jangkau banyak pembeli potensial
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022