"Pasti hal-hal, isu-isu aktual, ya," kata Dave di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta.
Dave menyebut sejumlah isu aktual yang akan didalami itu di antaranya terkait peremajaan alutsista dengan keterbatasan anggaran yang ada, penegakan hukum, hingga potensi mitigasi keamanan.
Menurutnya, potensi mitigasi keamanan tak hanya melulu soal Laut China Selatan ataupun Papua, melainkan wilayah Selat Malaka hingga lautan Indonesia di bagian selatan juga patut dicermati.
Baca juga: Sembilan mantan Kasal dukung Laksamana Yudo jalani uji kelayakan
Baca juga: Komisi I DPR lakukan verifikasi administrasi calon Panglima TNI
"Laut China Selatan itu hanya satu, ada banyak lho ancaman kita. Jadi jangan fokus Laut China Selatan, masih ada selain Papua ada di Selat Malaka, bagian selatan Indonesia itu juga butuh penjelasan dari beliau," ujarnya.
Dengan pengamanan yang mencakup wilayah luas dengan ancaman yang besar itu, kata Dave, maka komisi nya akan melakukan pendalaman terkait hal tersebut kepada Yudo.
"Apakah kita butuh kapal induk, misalnya, cukup memperbanyak fregat-fregat kita atau dengan kapal-kapal patroli. Hal itu yang bisa kita dalami," tuturnya
Dave pun menjelaskan bahwa pertimbangan komisi nya dalam memberikan persetujuan Yudo sebagai Panglima TNI bergantung pada paparan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) itu saat fit and proper test dilakukan.
"Bagaimana dia bisa menjelaskan, memaparkan. Kalau memang jauh yang kita harapkan, itu beda cerita. Tetapi saya yakin pasti akan berjalan dengan baik," kata Dave.
Baca juga: Komisi I: Paparan visi-misi calon Panglima TNI dilakukan terbuka
Baca juga: Komisi I DPR akan kunjungi kediaman Laksamana Yudo usai uji kelayakan
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan sebelum fit and proper test dilakukan, Yudo akan mengikuti tahapan verifikasi data pribadi calon panglima TNI terlebih dahulu pada pukul 10.00 WIB.
Kemudian usai jeda Shalat Jumat, lanjut dia, Komisi I DPR akan mulai melangsungkan "fit and proper test" pada pukul 13.30 WIB.
Adapun Ketua DPR RI Puan Maharani menerima surat presiden (surpres) terkait calon Panglima TNI atas nama Laksamana TNI Yudo Margono oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/11).
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022