• Beranda
  • Berita
  • Peneliti: Kurikulum Merdeka pulihkan pembelajaran siswa pascapandemi

Peneliti: Kurikulum Merdeka pulihkan pembelajaran siswa pascapandemi

7 Desember 2022 14:12 WIB
Peneliti: Kurikulum Merdeka pulihkan pembelajaran siswa pascapandemi
Peneliti Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Lukman Solihin. ANTARA/HO-Kemdikbudristek
Peneliti Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Lukman Solihin mengatakan penerapan Kurikulum Merdeka dapat memulihkan pembelajaran siswa pascapandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir menjadi tantangan bagi sekolah dalam menjalankan pembelajaran. Kementerian telah membuat kebijakan termasuk Kurikulum Merdeka, sebagai opsi pemulihan pembelajaran," kata Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Lukman menuturkan Kurikulum Merdeka membuat sekolah lebih fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi. Pembelajaran juga bisa lebih mendalam dan bermakna. Para guru dan siswa memiliki ruang dalam pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik. Kegiatan pembelajaran pun bisa lebih relevan dan interaktif.

Ia menuturkan pemberian materi esensial dalam upaya memulihkan hasil pembelajaran yang hilang selama pandemi COVID-19 diharapkan dapat menjadi fokus bagi para guru.

Baca juga: Nadiem: Proses pembelajaran lebih optimal dengan kehadiran praktisi

Baca juga: Kurikulum Merdeka mampu kurangi dampak hilangnya pembelajaran


Selain mengimplementasikan kurikulum yang sesuai, Lukman mengatakan sekolah dan dinas pendidikan juga perlu melakukan identifikasi permasalahan, refleksi terhadap hasil yang selama ini dicapai dan melakukan perbaikan apabila ditemukan permasalahan.

Dengan demikian, upaya transformasi pembelajaran dan peningkatan hasil belajar terutama literasi dan numerasi bisa berjalan lebih baik.

"Literasi dan numerasi adalah aspek dasar siswa supaya bisa belajar lebih baik di tingkat selanjutnya," ujar Lukman.

Sementara Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Tana Tidung, Kalimantan Utara, Irdiansyah, mengatakan bahwa asesmen di awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi dapat mendorong perbaikan hasil belajar siswa.

Menurut dia, kolaborasi pemerintah daerah dan pusat, termasuk unit pelaksana teknis di provinsi serta mitra pembangunan dan pihak swasta juga berperan besar dalam membantu sekolah dan siswa dalam pembelajaran.

"Pemerintah daerah selalu berkomunikasi dan berusaha memenuhi kebutuhan pendidikan, termasuk di daerah yang kesulitan akses. Kami optimistis dengan inovasi pendidikan bisa mengubah paradigma pembelajaran yang lama," tuturnya.

Baca juga: Kemendikbudristek: Kreativitas guru kunci sukses Kurikulum Merdeka

Baca juga: Pemerhati sebut karakteristik kurikulum merdeka fokus pembelajaran

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022