• Beranda
  • Berita
  • BI: Optimisme konsumen atas kondisi ekonomi November tetap terjaga

BI: Optimisme konsumen atas kondisi ekonomi November tetap terjaga

8 Desember 2022 13:15 WIB
BI: Optimisme konsumen atas kondisi ekonomi November tetap terjaga
Ilustrasi - Sejumlah pegawai melintasi lobi gedung Bank Indonesia di Jakarta. (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/ss/pd/aa.)
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada November 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang kuat sebesar 119,1 serta tetap berada pada area optimis (>100).

Dalam keterangan resmi di Jakarta. Kamis, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan terjaganya optimisme konsumen pada November 2022 ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) maupun Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE).

Hal tersebut tercermin dari IEK dan IKE bulan lalu yang masih tercatat optimis masing-masing sebesar 127,9 dan 110,3, meskipun lebih rendah dari 128,3 dan 112,3 pada bulan sebelumnya.

Masih terjaganya keyakinan konsumen terutama terindikasi pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta. Berdasarkan usia, IKK November 2022 yang kuat ditopang terutama oleh responden berusia 20–30 tahun

Baca juga: BI: Indeks Keyakinan Konsumen meningkat pada Oktober.

Secara spasial, IKK tercatat turun pada sebagian kota yang disurvei, terdalam di Banjarmasin (-8,8 poin), diikuti kota Surabaya (-7,1 poin) dan Manado (-6,8 poin). Sementara itu, beberapa kota masih mencatat kenaikan IKK, tertinggi di Makassar (14,1 poin), diikuti Padang (5,6 poin), dan Bandar Lampung (5,3 poin).

Ia menjelaskan ekspektasi konsumen ke depan tetap kuat, ditopang terutama oleh ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja. Sementara itu IKE tercatat masih pada area optimis meski sedikit menurun, sejalan dengan penurunan indeks penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, maupun pembelian barang tahan lama.

Selain itu rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit menurun, terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) sebesar 74,7 persen dari semula 75 persen.

Rata-rata proporsi pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) tercatat sebesar 9,6 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil pada November 2022, yaitu sebesar 15,7 persen.

Baca juga: BI: Keyakinan Konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga di September

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022