Adapun, dalam acara kunjungan ke UMKM di Bandung, Kamis, ia menyebut saat ini KNEKS telah meluncurkan modul yang berisi berbagai panduan bagi UMKM di Indonesia untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka.
Selain itu, pihaknya sedang proses menyediakan layanan pengecekan skor kredit bagi UMKM, yang nantinya ditindaklanjuti dengan mengarahkan ke lembaga jasa keuangan (LJS) yang cocok sesuai dengan kapasitas mereka, untuk mendapatkan pembiayaan.
“Kita berharap tahun depan bisa menyediakan layanan ini, dan UMKM bisa mengakses di situs resmi KNEKS, kita akan mengarahkan lembaga keuangan yang cocok untuk setiap UMKM,” kata Helma.
Baca juga: KNEKS dukung penguatan rantai nilai halal di Indonesia
Pihaknya optimistis Global Halal Hub dan masuknya Kawasan Industri Halal dalam peringkat Global Islamic Economy Index akan tercapai pada 2024 sesuai dengan target Presiden Joko Widodo dalam Roadmap Pembangunan Kawasan Industri Halal.
Dia juga optimistis dengan pemerintah yang menargetkan 25 ribu usaha mikro dan kecil mendapatkan sertifikat halal pada tahun 2024.
Lebih lanjut, dalam kesempatan ini, KNEKS memberikan dukungan kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung yang memfasilitasi sebanyak 18 UMKM dengan menghadirkan kawasan Street Valkenet Malabar di Kota Bandung.
Kepala Bidang Usaha Non Formal Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UMKM) Kota Bandung Evy Oktaviyanti mengatakan kawasan UMKM halal tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dan Kota Bandung.
Dia berharap komitmen ini bisa menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain dalam mendorong industri halal nasional.
“Kami dari dinas menyediakan fasilitas seperti meja, kursi, tenda dan akses ke sponsor melalui program CSR untuk kawasan Street Valkenet Malabar ini ,” kata Evy.
Baca juga: UI Halal Center perluas kerja sama dengan ME KNEKS
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
