• Beranda
  • Berita
  • Menkes yakin tidak akan ada lonjakan kasus COVID-19 saat libur Natal

Menkes yakin tidak akan ada lonjakan kasus COVID-19 saat libur Natal

14 Desember 2022 20:53 WIB
Menkes yakin tidak akan ada lonjakan kasus COVID-19 saat libur Natal
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menjadi pembicara dalam agenda penandatanganan kerja sama transfer teknologi vaksin HPV antara PT Bio Farma dan Merck Sharp & Dohme (MSD) di Jakarta, Selasa (13/12/2022). (ANTARA/HO-Kemenkes)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini tidak akan ada lonjakan kasus COVID-19 saat libur Natal dan tahun baru, mengingat penularan yang disebabkan varian baru telah menurun.

"Mudah-mudahan tidak ada (lonjakan kasus) karena varian barunya sudah turun sekarang," ujar Budi di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu.

Budi mengatakan lonjakan kasus bukan disebabkan oleh mobilitas, tapi berkat munculnya virus COVID-19 varian baru. Sementara varian baru yang ditemukan di Indonesia seperti XBB maupun BQ.1 sudah mencapai puncak penularan.

Berkaca pada angka penularan yang sudah menurun, Budi meyakini saat momen libur Natal dan Tahun Baru nanti tak akan terjadi lonjakan kasus baru.

"Sudah lewat puncak kita. Natal nanti kalau kita lihat karena variannya sudah mulai turun harusnya akan turun juga," kata dia.

Baca juga: Menkes minta lansia 60 tahun lebih dan nakes segera "booster" kedua

Baca juga: Kemenkes:Lawan potensi kenaikan kasus saat Natal dengan perkuat prokes


Sementara perihal subvarian BN.1, Budi mengatakan belum ada laporan yang menyebut subvarian tersebut dapat memicu lonjakan kasus.

"BN.1 itu di luar di dunia belum ada yang membuktikan mereka bisa berpengaruh (terhadap lonjakan)," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI melaporkan Subvarian Omicron BN.1 yang terdeteksi di Indonesia berjumlah 20 kasus sejak kali pertama dideteksi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022.

"Kami menemukan satu varian yang berbeda dengan yang lain. Ini yang lagi kami monitor, apakah ini akan menjadi penyebab peningkatan kasus atau tidak di Indonesia," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi.

Nadia mengatakan 20 kasus BN.1 di Indonesia hingga saat ini dilaporkan dari DKI Jakarta sebanyak sembilan kasus, Jawa Tengah lima kasus, Kepulauan Riau tiga kasus, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan masing-masing satu kasus.

Menurut Nadia, BN.1 merupakan sublineage dari BA.2.75 yang merupakan turunan dari varian Omicron. Di dunia, pertama dilaporkan pada akhir Juli 2022 dari India.

Saat ini, kasus BN.1 dilaporkan di Amerika Serikat, Inggris, Austria, Australia, dan India.

Baca juga: Kemenkes: XBB dan BQ.1 dominasi jenis varian COVID-19 di Indonesia

Baca juga: Menkes: Bersiap hadapi peningkatan kasus COVID-19 dua pekan ke depan


 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022