Tim Peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) bersama dengan Nanotech Indonesia Global Tbk (NIG) melakukan kerja sama dalam pendanaan Kedaireka tahun 2022 dalam penelitian dan pengembangan teknologi Oxygen Nanobubble Generator (ONG) untuk budidaya udang.
“Alat ONG ini mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut pada air menggunakan bantuan konsentrator oksigen. Konsentrator oksigen ini digunakan untuk mensuplai oksigen dengan kadar di atas 90 persen dari udara bebas,” ujar Ketua Tim Peneliti FT UI Dr Ir Tomy Abuzairi ST MSc MT PhD, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Guru Besar Farmasi UI rekomendasikan pemanfaatan nanoteknologi
Kerja sama tersebut dilakukan melalui pendanaan Kedaireka tahun 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. FT UI dan NIG mengembangkan integrasi dari mesin oxygen concentrator karya FT UI serta teknologi unggulan NIG yakni mesin Nanobubble. Untuk melihat performa dari ONG dalam budidaya perikanan, tim menerapkannya di kolam BRIN Limnologi yang juga sedang berkolaborasi dengan NIG
Peneliti Pusat Riset Limnologi BRIN Dr Fauzan Ali mengatakan pihaknya optimistis kerja sama itu dapat meningkatkan budidaya perikanan di Indonesia. Fauzan memiliki riwayat di bidang perikanan dengan menghasilkan tujuh paten dan paten sederhana.
Baca juga: UI-Jepang bantu proses transfer teknologi ke perusahaan sawit nasional
Teknologi ONG mampu menghasilkan gelembung oksigen hingga ukuran <100 nm. Gelembung oksigen dalam ukuran nano memiliki kestabilan yang lebih baik dibanding ukuran makro. Input gas oksigen pada alat ONG ini dihasilkan dari alat oxygen concentrator dengan kemurnian lebih dari 90 persen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa air yang kaya oksigen dapat mencegah penyakit yang dapat mengganggu proses budidaya udang serta penerapan pada budidaya vannamei di kolam binaan NIG menunjukkan peningkatan hasil panen hingga dua kali lipat.
Baca juga: Teknologi "nanobubble" tingkatkan pertumbuhan ikan 40 persen
Saat ini Nanobubble Generator telah diproduksi dan dipasarkan yang diaplikasikan dalam budidaya tambak udang untuk meningkatkan kelarutan gas oksigen di dalam air dan menjaga kestabilan kandungan oksigen dalam waktu yang lama dibandingkan dengan aerator konvensional. Ukuran gelembung pada skala nano dapat meningkatkan luas permukaan kontak.
"Penerapan teknologi ini dapat meningkatkan kualitas hidup ikan dan udang di tambak dan meningkatkan hasil panen,” kata Komisaris Utama NIG Prof Dr Nurul Taufiqu Rahman MEng.
Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022