• Beranda
  • Berita
  • Airlangga: Pembangunan untuk ekonomi inklusif-berkelanjutan pada 2023

Airlangga: Pembangunan untuk ekonomi inklusif-berkelanjutan pada 2023

15 Desember 2022 12:18 WIB
Airlangga: Pembangunan untuk ekonomi inklusif-berkelanjutan pada 2023
Arsip foto - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022. ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian/pri.

Kebijakan pembangunan tersebut meliputi penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan dan pendidikan, serta program Kartu Prakerja yang merupakan salah satu andalan,

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan dengan tema produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan pada 2023.

Kebijakan pembangunan tersebut meliputi penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan dan pendidikan, serta program Kartu Prakerja yang merupakan salah satu andalan, katanya saat membuka acara bertajuk “Momentum Konsolidasi Ekonomi & Politik” yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan penanggulangan pengangguran dengan peningkatan decent job akan mendorong pemulihan dunia usaha, terutama UMKM sebagai pilar perekonomian Indonesia, serta mendorong revitalisasi industri, dan penguatan riset terapan.

Selain itu, akan mendorong pembangunan rendah karbon dan transisi energi, percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan sanitasi, serta pembangunan IKN Nusantara.

Baca juga: B20 Indonesia berupaya majukan pertumbuhan ekonomi yang inklusif

Airlangga mengatakan, pada 2023 pemerintah akan menindaklanjuti komitmen investasi hasil dari KTT G20 di Bali, yaitu Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar 20 miliar dolar AS untuk energi bersih di Indonesia dan Asia Zero Emission Community yang berkomitmen menyediakan dana sebesar 500 juta dolar AS untuk Indonesia.

Selain itu, akan menindaklanjuti Partnership for Global Infrastructure and Investment berupa pendanaan sebesar 600 miliar dolar AS dari negara-negara G7 dalam bentuk pinjaman dan hibah, untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

Baca juga: Warisan presidensi G20 Indonesia untuk pemulihan ekonomi inklusif

Pada 2023, menurut dia, Indonesia akan mengemban Keketuaan ASEAN dengan tema Asean Matters, Epicentrum of Growth dengan tujuan memperkuat posisi kawasan yang stabil dan damai, bisa mendatangkan peluang dan pemasukan, serta meningkatkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia.

Dengan fundamental yang kuat ditambah meningkatnya posisi Indonesia di kancah ekonomi internasional, pihaknya optimistis kebijakan yang dicanangkan dapat mendorong kemajuan yang signifikan di berbagai sektor perekonomian, serta dapat meredam tantangan global.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022