Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggaet Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menandatangani nota kesepahaman (MOU) guna menciptakan produk protein hewani untuk mencegah stunting di bidang ekonomi kreatif.
“Kita semua harus bergandengan tangan berkomitmen untuk bahu membahu saling menjaga, membantu dan mendukung segala daya upaya demi kemajuan bersama,” kata Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan tertulis BKKBN di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: "Gerakan Berikan Protein" jadi peluang hilirisasi produk perikanan
Pada Rapat Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas) Tahun 2023 yang digelar Kamis (15/12), Sandiaga menuturkan bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih berkualitas dan berkelanjutan, menjadi momentum yang harus dimanfaatkan untuk penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya demi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.
Namun, hal tersebut dapat tercapai jika taraf hidup masyarakat sejahtera dan berkualitas yang bisa diwujudkan ke dalam bingkai “3-si” yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi diiringi dengan semangat 3G Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (garap semua potensi online).
Baca juga: Pemerintah dorong hilirisasi produksi Hidrolisat Protein Ikan
“Saya berharap dengan adanya kerja sama antara Kemenparekraf dengan BKKBN, dapat semakin memacu seluruh stakeholders serta gerakan pentahelix dalam kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyatakan adanya kerja sama tersebut, BKKBN dan Kemenparekraf dapat menciptakan produk pangan lokal hewani dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul bebas dari stunting.
Baca juga: Sambut 2020, CPRO fokus kembangkan produk pakan hewan peliharaan
Guna menciptakan generasi Indonesia unggul, menurutnya negara harus melakukan sebuah revolusi pola pikir mengenai asupan makan. Sebab, masih banyak masyarakat yang mengonsumsi makanan instan ketimbang protein hewani seperti ikan atau telur yang mengandung protein tinggi.
Oleh karenanya, kerja sama menjadi kunci utama dalam menyiapkan generasi yang unggul untuk Indonesia Maju di tahun 2045. Bersama Kemenparakraf, dirinya berharap bisa menurunkan tingkat kehamilan muda yang tinggi di wilayah pariwisata untuk membangun sumber daya manusia berkualitas.
“Terima kasih Pak Menteri karena kami telah dibuatkan MOU. Nanti ekonomi kreatif menciptakan produk-produk lokal yang bisa untuk memproduksi protein hewani, itu yang paling penting,” kata Hasto.
Baca juga: Perkenalkan kolagen dalam bentuk minuman
Baca juga: Menko PMK: Pemenuhan gizi balita kunci cegah stunting
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022