Mereka adalah Rahmat Erwin Abdullah, Rizki Juniansyah, dan Eko Yuli Irawan yang tergabung dalam kloter pertama kepulangan Tim Angkat Besi Indonesia.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Djoko Pramono, beserta jajaran pengurus lainnya turut menjemput para atlet di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten.
Pada kesempatan ini, Djoko Pramono mengapresiasi perjuangan lifter Indonesia menorehkan prestasi dalam ajang pencarian poin pertama untuk tiket ke Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis.
"Perjalanan meraih tiket Olimpiade Paris masih panjang, terutama tahun depan dan kami sudah memetakan minimal enam kejuaraan, di antara yang wajib adalah event di Thailand dan Arab Saudi," kata Djoko Pramono kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu.
Baca juga: Eko Yuli Irawan bawa perak Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022
Dia mengungkapkan torehan Indonesia di Kolombia dengan 3 emas, 4 perak, dan 1 perunggu sudah cukup menggembirakan.
Hasil ini juga menjawab tantangan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang berharap agar PABSI dapat meloloskan atlet sebanyak mungkin ke Olimpiade 2024.
"Saya optimistis kami bisa meloloskan 7 hingga 8 lifter di Olimpiade Paris 2024 mendatang. Untuk itu, para lifter diharapkan tetap konsisten menjaga prestasi terutama menghadapi rangkaian kejuaraan yang merupakan kualifikasi Olimpiade 2024," ujar Djoko.
PABSI berterima kasih kepada Kemenpora yang selama ini telah memberikan dukungan baik berupa morel maupun materiel kepada para lifter selama menjalani Pelatnas hingga keberangkatan atlet mengikuti kejuaraan di luar negeri seperti Kejuaraan Dunia 2022 di Kolombia.
"Kami ingin membuktikan bahwa perhatian penuh yang diberikan Kemenpora, kami balas dengan capaian prestasi yang mumpuni. Harapan kami, agar tahun berikutnya, Kemenpora dapat meningkatkan lagi bantuan yang diberikan kepada kami," kata Djoko.
Baca juga: Rahmat Erwin Abdullah juara dunia 2022, Rizki Juniansyah raih perak
Sementara itu, Rahmat Erwin mengatakan akan terus berjuang untuk bisa menorehkan prestasi lebih tinggi. Erwin di Kolombia sukses membawa pulang dua emas di kelas 73kg putra untuk angkatan clean and jerk dengan 200kg dan total angkatan 352kg.
Bahkan untuk clean and jerk, hasil tersebut sekaligus memecahkan rekor dunia milik peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Shi Zhiyong asal China yang pada Kejuaraan Dunia 2019 dengan 197kg.
"Tantangan tahun depan makin berat terutama untuk mengejar poin agar lolos Olimpiade 2024. Saya akan lebih fokus berlatih dan memperbaiki angkatan saya," ujar peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Pun demikian dengan Rizki Juniansyah yang berhasil meraih satu emas dan dua perak di nomor 73kg putra.
Dia menjadi yang terbaik di kelas 73kg putra pada angkatan snatch dengan 155kg. Rizki juga meraih perak pada angkatan clean and jerk dengan 192kg dan total angkatan dengan 347kg.
"Ini merupakan pengalaman pertama saya tampil di kejuaraan dunia senior setelah sebelumnya saya berkiprah di level junior. Saya berharap agar prestasi saya lebih baik lagi dan mampu mengikuti jejak Rahmat Erwin Abdullah dan Eko Yuli Irawan tampil di Olimpiade 2024 mendatang," ujar Rizki.
Lifter Eko Yuli Irawan di kelas 61kg putra pulang dengan dua perak dan satu perunggu. Perak diraih Eko pada angkatan clean and jerk dengan 175kg dan total angkatan yakni 300kg. Sementara angkatan snatch dengan 135kg menghasilkan perunggu.
"Saya sudah sering mendapat medali di Kejuaraan Dunia. Namun, sejak sebelum berangkat ke Kolombia saya menargetkan untuk memperbaiki angkatan saya agar lolos ke Olimpiade 2024," kata Eko.
Baca juga: Lifter Rizki Juniansyah optimistis lolos ke Olimpiade Paris
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022