• Beranda
  • Berita
  • Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban longsor

Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban longsor

20 Desember 2022 17:41 WIB
Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban longsor
Tim DVI Polri saat menggelar jumpa pers di posko antemortem RSUD Cianjur, Jawa Barat, Selasa (20/12/2022).(ANTARA/Ahmad Fikri).

masih terdapat delapan kantong jenazah, terdiri dari lima jenazah utuh dan tiga kantong 'bodypart'

Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban longsor yang ditemukan di titik pencarian Sate Sinta-Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Selasa, sehingga korban yang berhasil diidentifikasi menjadi 161 orang.

Anggota DVI Biddokes Polda Jawa Barat Kompol Joko Slamet Riyadi di Cianjur, Selasa, mengatakan, pihaknya berhasil mengidentifikasi korban jenis kelamin laki-laki atas nama Muhammad Ihsan Faturohman 22 tahun dan jenis kelamin perempuan atas nama Dewi Heryani 55 tahun keduanya warga Desa Cijedil.

"Kedua jenazah berhasil diidentifikasi dari kecocokan sidik jari, keduanya merupakan warga Kampung Cijedil, Desa Cijedil, sehingga jumlah korban gempa yang berhasil diidentifikasi pada hari ke-30 pascagempa menjadi 161 orang," katanya.

Tidak hanya kecocokan berdasarkan sidik jari, namun keduanya teridentifikasi sesuai dengan catatan gigi, catatan medis dan properti. Selama penanganan bencana gempa Cianjur, pihaknya telah menerima sebanyak 176 kantong jenazah, dan 161 di antaranya telah berhasil teridentifikasi secara by name bay address.

Baca juga: Cianjur bantu anak-anak yang kehilangan orang tua akibat gempa

Baca juga: Cianjur tidak memperpanjang status tanggap darurat bencana


Tercatat hingga hari ke-30 di kamar jenazah RSUD Sayang Cianjur, masih terdapat delapan kantong jenazah, terdiri dari lima jenazah utuh dan tiga kantong bodypart, sehingga pihaknya akan terus berupaya mengidentifikasi sisa jenazah tersebut.

"Kami upayakan mendapat identitas ke delapan jenazah tersebut, kami juga mengimbau bagi warga yang kehilangan anggota keluarganya saat gempa, dapat datang ke posko antemortem di bagian forensik RSUD Sayang Cianjur," kata Joko.

Mereka yang kehilangan anggota keluarganya dipersilahkan datang dengan membawa data korban berupa kartu keluarga, rekam medis, gigi foto terakhir korban, rekam sidik jari dan membawa saudara yang mempunyai hubungan kekerabatan untuk diambil sampel DNA pembanding.

Baca juga: Pemkab Cianjur: Korban meninggal akibat gempa menjadi 635 orang

Baca juga: Tim SAR gabungan kembali temukan dua jenazah tertimbun longsor

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022