Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat terkait adanya bibit siklon tropis 90S yang muncul di sekitar Laut Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).Langkah mitigasi membersihkan saluran air atau got, memangkas pohon
"Terdapat bibit siklon tropis 90S tumbuh di sekitar Laut Timor yang berpotensi memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku selama 21-23 Desember.
Agung menjelaskan berdasarkan analisis pemodelan cuaca hingga 72 jam ke depan, menunjukkan sistem ini akan terus bertahan dengan tumbuh secara perlahan.
Baca juga: BMKG: Waspadai sebagian wilayah NTT berstatus awas curah hujan tinggi
Baca juga: BMKG ingatkan tujuh kecamatan di Manggarai Barat waspada tanah longsor
Potensi bibit siklon tropis 90S untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam , kata dia, masih rendah seiring pergerakannya ke arah tenggara-selatan. menjauhi wilayah Indonesia.
Agung menjelaskan dampak tidak langsung kemunculan bibit siklon terhadap kondisi cuaca di wilayah NTT berupa hujan sedang hingga deras yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Oleh karena itu, masyarakat di NTT perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak hujan dan angin yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan sambaran petir.
"Waspadai melintasi jalanan yang licin dan juga pohon-pohon rapuh yang mudah tumbang dan dapat mengancam keselamatan warga sekitar," katanya.
Agung mengatakan, masyarakat yang bermukim di daerah topografi curam atau tebing agar lebih waspada terhadap potensi longsor dan banjir bandang saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
"Langkah mitigasi seperti membersihkan saluran air atau got, memangkas pohon yang rapuh, dan lainnya penting dilakukan untuk meminimalisir resiko dampak cuaca," katanya.
Baca juga: BMKG imbau waspadai cuaca ekstrem di NTT akibat sirkulasi siklonik
Baca juga: BMKG: Sebagian wilayah NTT memasuki musim hujan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022