Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, Jalan Langko, Pejanggik, dan Jalan Selaparang merupakan kawasan rawan pohon tumbang karena kawasan itu padat dengan pohon besar berusia ratusan tahun.ketika terjadi hujan deras, disertai angin kencang agar menghindari jalur tersebut
"Kami sudah berulang kali mengingatkan kepada masyarakat agar ketika terjadi hujan deras, disertai angin kencang agar menghindari jalur tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi terjadinya bencana pohon tumbang jenis kenari di Jalan Langko tepatnya dekat Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, dan menimpa sebuah mobil pick up bernomor polisi DR 8279 AW, Kamis (22/12) sekitar pukul 14.00 Wita. Sementara, sopir mobil langsung dilarikan ke rumah sakit.
Menurut Kemal, jika melihat kondisi pohon kenari tersebut masih sehat dan kuat, namun kemungkinan angin kencang yang datang setelah hujan tadi siang berputar di bagian pohon itu.
Sementara, pohon kenari lain di depan SMPN 15 Mataram yang dijadwalkan akan ditebang Jumat (23/12), tadi masih terlihat utuh, bahkan saat terjadi angin kencang tadi malam (Rabu malam-red), tidak ada terjadi pohon tumbang.
"Jadi pohon tumbang di Jalan Langko ini murni karena angin mungkin angin puting beliung atau apa karena sampai saat ini belum kita tahu jenisnya. Kalau saja putaran angin meluas, bisa jadi jumlah pohon tumbang di sekitarnya lebih banyak," katanya.
Baca juga: DLH penanganan 52 pohon tumbang di Mataram dalam tahap pembersihan
Baca juga: Angin kencang menumbangkan pepohonan di Mataram
Kemal mengatakan, kondisi pohon kenari di Jalan Langko, Pejanggik dan Sepalarang, rata-rata memang bagian dalamnya sudah keropos. Tapi, pemerintah kota tidak bisa melakukan penebangan secara masif sebab pohon-pohon tersebut memiliki nilai sejarah.
"Karena itu, kalau ada yang tumbang, kita harus segera ganti," katanya.
Di sisi lain, katanya, saat ini sebanyak 20 petugas dari DLH sedang melakukan penanganan terhadap pohon tumbang di Jalan Langko, agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
"Begitu ada informasi pohon tumbang, tim kami segera turun melakukan penanganan. Sedangkan, terkait sopir yang menjadi korban informasi terakhir Alhamdulillah selamat," katanya menambahkan.
Sebelumnya, untuk menghindari bencana pohon tumbang, DLH aktif melakukan perantingan terhadap pohon pelindung untuk mengurangi beban ketika terjadi angin kencang.
"Kita hanya bisa melakukan langkah antisipasi, tapi namanya musibah di luar kendali kita," katanya.
Baca juga: Satu orang meninggal dunia akibat tertimpa pohon di Kota Malang
Baca juga: Pohon tumbang di PN Makassar timpa dua pekerja bangunan
Baca juga: BPBD: Satu orang meninggal tertimpa pohon tumbang di Jember
Kemal mengatakan, kondisi pohon kenari di Jalan Langko, Pejanggik dan Sepalarang, rata-rata memang bagian dalamnya sudah keropos. Tapi, pemerintah kota tidak bisa melakukan penebangan secara masif sebab pohon-pohon tersebut memiliki nilai sejarah.
"Karena itu, kalau ada yang tumbang, kita harus segera ganti," katanya.
Di sisi lain, katanya, saat ini sebanyak 20 petugas dari DLH sedang melakukan penanganan terhadap pohon tumbang di Jalan Langko, agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
"Begitu ada informasi pohon tumbang, tim kami segera turun melakukan penanganan. Sedangkan, terkait sopir yang menjadi korban informasi terakhir Alhamdulillah selamat," katanya menambahkan.
Sebelumnya, untuk menghindari bencana pohon tumbang, DLH aktif melakukan perantingan terhadap pohon pelindung untuk mengurangi beban ketika terjadi angin kencang.
"Kita hanya bisa melakukan langkah antisipasi, tapi namanya musibah di luar kendali kita," katanya.
Baca juga: Satu orang meninggal dunia akibat tertimpa pohon di Kota Malang
Baca juga: Pohon tumbang di PN Makassar timpa dua pekerja bangunan
Baca juga: BPBD: Satu orang meninggal tertimpa pohon tumbang di Jember
Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022