• Beranda
  • Berita
  • GPIB Immanuel: Misa dimulai Sabtu jam 18.00 WIB secara hibrida

GPIB Immanuel: Misa dimulai Sabtu jam 18.00 WIB secara hibrida

24 Desember 2022 11:53 WIB
GPIB Immanuel: Misa dimulai Sabtu jam 18.00 WIB secara hibrida
Situasi ruang jemaat di bagian dalam GPIB Immanuel Jakarta yang sudah disterilisasi bagi ibadah misa pada Sabtu (24/12/2022) malam nanti. (FOTO ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Kami akan melaksanakan ibadah misa itu dua kali. Ibadah ada pada jam 18.00 WIB dan 21.00 WIB

Gedung Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel akan mulai menggelar puncak ibadah misa pada Sabtu (24/12) 2022 tepat pukul 18.00 WIB yang akan berlangsung secara hybrid (luring dan daring).

“Kami akan melaksanakan ibadah misa itu dua kali. Ibadah ada pada jam 18.00 WIB dan 21.00 WIB,” kata Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel, Pendeta Abraham R. Persang saat ditemui ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan sebenarnya puncak misa yang digelar pada Sabtu (24/12) akan dibagi menjadi dua waktu. Pertama, pada pukul 18.00 WIB, para jemaat Protestan yang berada di sekitar kawasan Jakarta dapat menghadiri misa secara luring di GPIB Immanuel. Pada waktu tersebut, dirinya akan memimpin ibadah secara langsung.

Ibadah pada pukul 18.00 WIB akan ditayangkan secara resmi melalui akun resmi GPIB Immanuel melalui kanal Youtube. Hal itu bertujuan supaya seluruh jemaat yang tidak dapat hadir dapat mengikuti dan merasakan secara langsung kekhidmatan doa bersama, meski dalam jarak yang jauh.

Kemudian misa dilanjutkan pada pukul 21.00 WIB yang digelar langsung secara luring, yang akan dibawakan oleh Pendeta Non-Organik GPIB Artomilka Lia Persang B.

Ia menekankan jika kegiatan yang berlangsung pada tanggal 24-25 Desember akan berfokus pada ibadah saja. Namun, perayaan Natal dijadwalkan digelar pada tanggal 27 Desember dan terdapat pembagian sembako pada target sasaran yang sudah ditentukan panitia pada 28 Desember 2022.

“Kalau yang tanggal 27 itu perayaan sifatnya lebih suka cita. Kalau ini ibadah rutinnya. Jadi kalau besok itu lebih banyak nyanyinya dan kalau misalnya hari ini lebih dikhususkan untuk ibadah Natalnya saja,” katanya.

Para jemaat dapat hadir tanpa perlu mendaftar. Kapasitas jemaat di GPIB Immanuel sendiri bisa menampung setidaknya 500 jemaat secara penuh bagi jemaat yang duduk di dalam gereja.

“Nanti 500 di dalam kemudian kita antisipasi, kemungkinan ada jumlah yang bertambah. Jadi di selasar utara, selatan dan barat di pintu utama menghadap ke Gambir itu sekitar ada 300 tambahannya. Totalnya untuk dua kali ibadah itu masing-masing 800 jadi mungkin bisa diikuti sampai 1.600 jemaat diperkirakan,” katanya.

Sementara situasi pengamanan terkini di dekat gerbang masuk, sejumlah petugas pengamanan yang dilakukan oleh Polsek Metro Gambir dibantu oleh unsur Brimob dan TNI, mulai berkeliling dan menempati titik penjagaan masing-masing.

Tampak pula anjing pelacak yang siap mengoptimalkan jalannya sterilisasi sebelum misa dilaksanakan.

Kemudian menyadari antusias jemaat protestan yang tinggi, panitia tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku. Satgas COVID-19 akan membantu menjaga gerak gerik jemaat saat berkegiatan, melakukan pemeriksaan suhu, pemeriksaan masker serta memanfaatkan Aplikasi PeduliLindungi untuk mengetahui status vaksinasi jemaat.

Bagi jemaat yang membawa anak kecil, orang tuanya akan didaftar terlebih dahulu untuk ditempatkan di kursi tertentu sesuai dengan SOP yang berlaku, begitu juga dengan lansia.

“Hari ini sampai kemarin itu ada pengadaan booster dari Puskesmas Gambir. Itu adalah dukungan pemerintah, jadi kalau misalnya memang ada yang belum kami sudah imbau melalui WhatsApp grup dan sosial media bagi yang belum booster bisa disegerakan sebelum kegiatan,” demikian Abraham R. Persang.


Baca juga: GPIB Immanuel sediakan layanan vaksinasi COVID-19 bagi jemaat

Baca juga: Ibadah Misa Natal di GPIB Immanuel Jakarta digelar dua kali

Baca juga: Gereja GPIB Koinonia Jatinegara batasi jemaat ibadah Natal

Baca juga: GPIB berkoordinasi dengan BNPB untuk normal baru peribadahan di gereja

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022