Poetry Reading and Writing Society of Indonesia (PRWSI) kembali membacakan puisi bertema "Borderless Poetry" dengan mengajak para Duta Besar RI yang sedang bertugas di sejumlah negara antara lain Dubes RI untuk Argentina, Ceko, India, Kazakhstan, Kuba, Pakistan, dan Thailand, dan beberapa mantan Dubes.PRWSI merupakan komunitas pembaca dan penulis puisi, yang terdiri dari guru besar, dosen aktif maupun purnabakti, dan alumni Universitas Indonesia (UI).
Chairperson of PRWSI, Prof. Riri Fitri Sari dalam keterangannya, Sabtu mengatakan kegiatan dilakukan Sabtu sore ini. ZPR awalnya merupakan kegiatan untuk memberikan “tribute” kepada seorang Guru Besar dan sekaligus sastrawan Indonesia, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (SDD) yang berpulang pada 19 Juli 2020.
PRWSI merupakan komunitas pembaca dan penulis puisi, yang terdiri dari guru besar, dosen aktif maupun purnabakti, dan alumni Universitas Indonesia (UI).
Komunitas ini berpuisi _via zoom_ , sehingga kegiatannya dinamakan _zoom poetry reading (ZPR),_ sejak 25 Juli 2020. ZPR rutin diadakan setiap bulan pada Sabtu pekan ke-3 atau ke-4.
Masa pandemi yang mencekam saat itu dan membatasi perjumpaan fisik manusia, terbantu dengan komunikasi melalui platform online, salah satunya zoom . Tribute kepada almarhum Prof. SDD, menginspirasi dan memotivasi untuk melakukan zoom poetry reading secara rutin setiap bulan.
Ade Solihat, Deputi PWRSI sekaligus sutradara
“Borderless Poetry” mengatakan bahwa pembacaan puisi dengan tema tersebut dapat dimaknai bahwa ZPR mampu mengajak banyak orang tanpa dibatasi ruang dan waktu. Selain itu, tema puisi bersifat universal, bisa tentang cinta, sosok yang dicintai (ibu, guru, anak), perdamaian, keadilan, dan lainnya. Puisi yang dibacakan bisa karya si pembaca maupun karya penulis lain atau penyair terkenal.
Dr. Leila Mona Ganiem, pakar komunikasi, mengungkapkan bahwa ZPR adalah salah satu model berdialog bermakna untuk mengasah kreativitas, intelektualitas, dan moralitas.
Manusia di seluruh dunia terhubung karena kemajuan teknologi, yang memungkinkan untuk menyebarluaskan ide-ide dan pesan-pesan perdamian serta persatuan melalui bahasa sastra.
Dengan mengajak para dubes di edisi kali ini, ZPR memperlihatkan cara puisi mampu menjadi salah satu gaya dialog dan juga diplomasi, termasuk mem-branding identitas nasional Indonesia di luar negeri, kata Mona yang akan menjadi pemandu di acara tersebut petang nanti.
Duta Besar Indonesia untuk Argentina, Niniek Kun Naryatie menyampaikan alasan mengikuti kegiatan ZPR ini via chat di whatsapp. Katanya, puisi itu ungkapan rasa, jiwa.
"Selama ini, yang saya tahu dan alami, puisi itu cuma ditulis, disimpan atau dibagikan. Paling jauh dibaca dalam hati. Ternyata, membacakan dan mendengarkan puisi itu lebih menarik, karena kita bisa ikut larut dalam rasa dan ungkapan jiwa yang sama dengan penulisnya," katanya.
Membaca puisi secara verbal juga melatih kita melafalkan kata dengan emosi yang pas. Jadi saya bersyukur ada ZPR dan berharap lebih banyak orang mengenal dan mendapatkan manfaat dari acara seperti ini.
"Setelah PWRSI sukses pada pembacaan puisi sebelumnya yang diadakan luring di panggung Makara Art Center UI, kali ini acara akan diselenggarakan daring dengan 24 penampil yang luar biasa, termasuk para dubes. Dari UI akan tampil ketua Dewan Guru Besar, ketua Majelis Wali Amanat, ketua Senat Akademik, dan Sekretaris Universitas UI," kata Amelita Lusia, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, anggota PWRSI.
Bagi yang tertarik untuk mengikuti dan menyimak kegiatan Zoom Poetry Reading ini, silakan bergabung di link zoom: 898 9419 6940, dengan passcode: puisi. Acara ini juga dapat diakses secara live di youtube.
Baca juga: Baca puisi kunjungan Presiden, Ulfa Ilma dapat sepeda
Baca juga: Kementerian BUMN apresiasi lomba baca puisi antar direksi-komisaris
Baca juga: Bahasa Indonesia jadi prodi kedua bahasa asing di Hefei University
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022