• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah Malaysia antisipasi kasus impor COVID-19

Pemerintah Malaysia antisipasi kasus impor COVID-19

27 Desember 2022 19:08 WIB
Pemerintah Malaysia antisipasi kasus impor COVID-19
Seorang anak menerima dosis pertama vaksin Pfizer di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (3/2/2022). Pemerintah Malaysia memulai kampanye vaksinasi untuk anak-anak berusia antara 5 dan 11 tahun. ANTARA FOTO/REUTERS/Hasnoor Hussain/rwa.
Pemerintah Malaysia meningkatkan kesiapsiagaan dan respons untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan kasus impor dan kematian COVID-19 seperti saat merebaknya varian Delta.

Direktur Jenderal Kesehatan dari Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) Noor Hisham Bin Abdullah dalam keterangan tertulisnya yang dikeluarkan di Putrajaya, Selasa, mengatakan mengingat Malaysia sedang menghadapi risiko masuknya kasus COVID-19 dari luar negeri, KKM terus meningkatkan kesiapsiagaan dan respons untuk menghadapi kemungkinan itu.

KKM, ia mengatakan, mengimbau individu yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis vaksin penguat agar penduduk Malaysia mendapatkan perlindungan optimal dari COVID-19. Selain itu meminta masyarakat untuk menerapkan pendekatan “temukan, lacak, isolasi dan pemberian dukungan” otomatis dan melaporkannya lewat aplikasi MySejahtera.

Kementerian juga meminta masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan aman guna menghindari tertular COVID-19 dan penyakit menular lainnya, selain juga menyarankan penggunaan masker terutama di tempat ramai seperti pertemuan besar.

Baca juga: Malaysia hadapi gelombang kecil COVID-19, kasus naik 16,5 persen

Pemerintah Malaysia, ujar dia, memastikan fasilitas layanan kesehatan beroperasi baik secara luring maupun daring. Selain juga menjaga ketersediaan obat antivirus PaxlovidⓇ (nirmatrelvir/ritonavir) untuk pasien yang menerima perawatan di fasilitas kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan data yang menemukan bahwa secara keseluruhan tren pandemi telah terkendali di sebagian besar negara di dunia. Mereka juga yakin bahwa saat ini situasinya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Namun, dalam konferensi pers terbaru, WHO juga menyatakan keprihatinannya atas perkembangan terkini yang dilaporkan peningkatan kasus di China secara tiba-tiba.

Malaysia telah mengumumkan memasuki fase transisi menjadi endemik mulai 1 April 2022 sementara negara tersebut masih dikukuhkan sebagai daerah infeksi lokal. Perbatasan negara telah dibuka untuk turis dari luar negeri serta kegiatan industri pariwisata dan sektor ekonomi lainnya telah ditingkatkan, sehingga antisipasi masuknya kasus impor menjadi perhatian.

Data KKM menunjukkan angka penambahan harian infeksi COVID-19 di Malaysia pada Senin (26/12) mencapai 473 dan 7 lainnya merupakan kasus impor.

Baca juga: Geliat investasi Malaysia semakin terasa pascapandemi COVID-19
Baca juga: Malaysia izinkan individu positif COVID-19 ke TPS

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022