Ketua Forum Transportasi Cerdas MTI Resdiansyah mengatakan beberapa potensi penerapan transportasi cerdas pada tahun 2023 adalah sistem pembayaran digital, intelligent toll road system, sistem kontrol lalu lintas canggih, dan pengembangan sistem angkutan umum mandiri.
"Kami melihat bahwa penerapan transportasi cerdas di Indonesia harus dilakukan melalui sebuah harmonisasi," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Resdiansyah menjelaskan harmonisasi itu dilakukan antara pengembangan mobilitas yang cerdas bersamaan dalam pengembangan perkotaan cerdas tanpa melupakan kesiapan masyarakat melalui masyarakat yang cerdas teknologi informasi, cerdas melakukan pergerakan, dan cerdas dalam menyikapi digitalisasi melalui platform masyarakat cerdas.
Menurutnya, secara keseluruhan harmonisasi itu akan menjadi satu ekosistem yang disebut sebagai smart mobility urban society (SMUS).
Pada 2022, MTI memandang bahwa pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam penerapan konsep kota pintar yang dipadukan dengan intelligent transportation system (ITS) atau sistem transportasi cerdas, yaitu sistem transportasi yang terintegrasi antar sistem informasi dan teknologi komunikasi dengan infrastruktur transportasi, kendaraan, dan pengguna jalan.
Melalui sistem tersebut, pemerintah memberikan solusi dengan mengintegrasikan pengguna jalan, sistem transportasi, dan kendaraan.
"Skema ITS juga sudah diintegrasikan dengan bagaimana Indonesia berkomitmen membangun angkutan massal perkotaan berbasis IoT dan telematika," terang Resdiansyah.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022 adalah tahun perencanaan dan sinkronisasi permulaan kota cerdas di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kegiatan pengembangan sistem transportasi IKN akan berbasis smart mobility dan telah menghasilkan dokumen perencanaan transportasi di IKN dengan penerapan sistem transportasi cerdas.
Sejauh ini, Kementerian Perhubungan memiliki peran penting dalam penerapan konsep kota pintar yang dipadukan dengan sistem transportasi cerdas.
Pada 2022, Kementerian Perhubungan menjalin kerjasama dengan Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi Republik Korea dalam sejumlah sektor sebagai langkah untuk mempercepat implementasi sistem transportasi cerdas, sekaligus mengatasi berbagai kendala dan kemacetan beberapa kota di Indonesia.
Kerja sama bilateral antara kedua negara tersebut meliputi implementasi hibah dari Republik Korea terhadap proyek percontohan pembangunan sistem transportasi cerdas dan pengembangan terminal bus, serta sistem manajemen informasi bus di wilayah Jabodetabek.
Baca juga: Kemenhub sebut sistem transportasi perkotaan mulai tunjukkan hasil
Baca juga: Pemerintah kembangkan transportasi perkotaan berbasis TOD
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022