"Meningkatnya kecepatan angin dapat memicu berbagai dampak seperti tumbangnya pohon, tiang atau menara, kerusakan bangunan, dan lainnya yang berisiko tinggi terhadap keberadaan warga sekitar," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi dari Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Senin.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca wilayah NTT yang berlaku selama 2-4 Januari 2023.
Baca juga: BMKG ingatkan warga Manggarai Barat waspada banjir dan tanah longsor
Agung mengatakan, selain angin kencang, gelombang atmosfer equatorial Rossby turut mempengaruhi peningkatan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir.
Ia menyebutkan sejumlah daerah terdampak di antaranya Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Nagekeo, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Alor, dan Sumba Timur.
Kondisi hujan disertai angin kencang, kata dia, dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir di wilayah pesisir (rob), tanah longsor, dan pohon tumbang.
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi bencana hidrometeorologi dari Banten hingga NTT
"Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah juga agar lebih berhati-hati terhadap kondisi jalanan licin, ancaman pohon tumbang, dan sebagainya," kata dia.
Agung menambahkan, masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan atau dataran rendah patut lebih waspada akan potensi tanah longsor dan banjir bandang.
"Segeralah mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman ketika terjadi hujan dan angin dengan durasi waktu yang panjang," katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan warga waspadai cuaca ekstrem di NTT sepekan ke depan
Ia mengimbau masyarakat agar terus memantau informasi cuaca yang terus diperbaharui dan dipublikasikan BMKG untuk mengenali kondisi cuaca dan ancaman bencana di lingkungan sekitar.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023