RUPSLB setujui SLIS rights issue 2 miliar saham

5 Januari 2023 15:09 WIB
RUPSLB setujui SLIS rights issue 2 miliar saham
Jajaran direksi PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) ANTARA/HO-SLIS

Dana hasil Waran Seri I juga akan digunakan sebagai setoran modal kepada JB untuk modal kerja

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) menyetujui rencana perseroan untuk melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2 miliar saham dengan nominal Rp50.

Bersamaan dengan PMHMETD I tersebut, emiten produsen kendaraan listrik Selis itu juga akan menerbitkan maksimal 700 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham yang melaksanakan PHMETD I.

Dalam keterangan di Jakarta, Kamis, disebutkan harga per saham pelaksanaan rights issue dan Waran Seri I itu akan ditetapkan dan dicantumkan kemudian di dalam Prospektus PMHMETD I dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK).

Setelah mendapatkan restu pemegang saham dalam RUPSLB, perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada OJK. Sesuai regulasi, pernyataan pendaftaran itu tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPSLB 5 Januari 2023.

Direktur Keuangan SLIS Wilson Ng mengatakan, dana hasil pelaksanaan rights issue, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sebagai setoran modal kepada anak usaha PT Juara Bike (JB) untuk modal kerja.

"Dana hasil Waran Seri I juga akan digunakan sebagai setoran modal kepada JB untuk modal kerja," ujar Wilson.

Dalam RUPSLB itu, pemegang saham juga menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) PMHMETD I.

Juara Bike saat ini memproduksi kendaraan listik (electric vehicle/EV) roda dua dan roda tiga di Indonesia. Merek Selis kini menempati posisi terdepan dalam kategori kendaraan listrik maupun dalam pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan nilai 53,69 persen, sehingga perseroan meyakini jumlah pelanggan akan terus naik dan berdampak pada pertumbuhan penjualan dan laba.

Wilson menjelaskan, pelaksanaan rights issue akan meningkatkan ekuitas sehingga struktur modal perusahaan juga akan semakin solid. Bagi pemegang saham SLIS yang tak melaksanakan PHMETD I yang dimiliki, akan mengalami dilusi persentase kepemilikan saham maksimal 50 persen.

Direktur Utama SLIS Edi Hanafiah Kwanto mengatakan, modal kerja JB akan difokuskan untuk menambah produk dan tipe terbaru serta menggejot penjualan. Apalagi tren industri EV akan kian meningkat seiring dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah per 13 September 2022.

"Inpres yang diteken Presiden Joko Widodo ini diharapkan bisa mendorong volume penjualan kendaraan listrik di Tanah Air," ujar Edi.

Sementara itu, Wilson Ng menambahkan, target kinerja perseroan tahun ini diyakini akan meningkat dari 2022.

"Kami optimistis mencapai target baik dari sisi penjualan maupun dari sisi laba bersih,"kata Wilson.

Saat ini laporan keuangan tahunan SLIS belum dirilis, tapi per September 2022 kinerja perseroan impresif dengan penjualan mencapai Rp356,93 miliar, naik 11,13 persen dari periode yang sama 2021 sebesar Rp321,17 miliar.

Penjualan terbanyak yakni komponen elektronik sebesar Rp203,59 miliar, naik 2,23 persen dari sebelumnya Rp199,15 miliar, disusul penjualan sepeda listrik sebesar Rp153,34 miliar, melesat 26 persen dari September 2021 yakni Rp122,02 miliar. Perseroan mampu membukukan laba bersih Rp25,14 miliar, naik 26 persen dari sebelumnya Rp 19,98 miliar.

Wilson Ng mengungkapkan, strategi tahun ini, perseroan akan fokus melakukan publikasi dan penjualan, baik melalui media sosial dan e-commerce, maupun lewat kanal distribusi offline seperti pasar modern dan tradisional, hingga penjualan dengan skema business to consumer (B2C) dan business to government (B2G).

Khusus pemasaran offline, perusahaan akan mengoptimalkan lebih dari 400 titik jaringan penjualan (distributor, gerai pajang, toko ritel, dan point of sales/POS) di Indonesia.

Baca juga: Produsen kendaraan listrik Juara Bike rilis mobil listrik roda tiga

Baca juga: VKTR dan GAS kerja sama produksi empat sepeda motor listrik Selis

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023