• Beranda
  • Berita
  • Rupiah melemah seiring pasar waspadai data ketenagakerjaan AS

Rupiah melemah seiring pasar waspadai data ketenagakerjaan AS

6 Januari 2023 15:36 WIB
Rupiah melemah seiring pasar waspadai data ketenagakerjaan AS
Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (3/1/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/pri.

Pasar terlihat mewaspadai rilis data non-farm payroll AS pasca rilis data tenaga kerja AS yang cenderung optimis semalam

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ditutup melemah seiring pelaku pasar yang mewaspadai data ketenagakerjaan Amerika Serikat.

Rupiah ditutup melemah 16 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp15.633 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.617 per dolar AS.

"Pasar terlihat mewaspadai rilis data non-farm payroll AS pasca rilis data tenaga kerja AS yang cenderung optimis semalam," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Pelaku pasar tampak mewaspadai data ketenagakerjaan non pertanian atau non-farm payroll (NFP) AS yang diperkirakan akan sedikit menurun pada Desember, yang mengindikasikan mulai melambatnya pasar tenaga kerja setelah serangkaian kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve pada 2022.

Namun, ada kecemasan di kalangan investor bahwa sinyal ketahanan di pasar tenaga kerja akan memberi ruang yang cukup untuk The Fed untuk bergerak lebih hawkish (rejim suku bunga tinggi).

Sinyal tersebut tercermin dalam rilis data tenaga kerja AS yang dirilis semalam. Data tenaga kerja untuk sektor swasta yang dirilis oleh ADP menunjukkan para pengusaha menambah 235.000 tenaga kerja baru pada periode Desember 2022, lebih tinggi dari estimasi untuk penambahan 152.000 tenaga kerja dan juga dari periode sebelumnya yang direvisi lebih tinggi untuk tumbuh 182.000 tenaga kerja.

Selain itu, untuk jumlah klaim tunjangan pengangguran juga menunjukkan penurunan menjadi 204.000 klaim, lebih rendah dari estimasi untuk 225.000 klaim dan periode sebelumnya 223.000 klaim.

Baru-baru ini, The Fed memberi sinyal bahwa bank sentral kemungkinan akan memperlambat laju kenaikan suku bunga pada 2023, setelah serangkaian kenaikan besar pada 2022.

Namun, pembuat kebijakan The Fed mengindikasikan bahwa mereka kemungkinan akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, dengan membatasi pergerakan inflasi yang menjadi fokus mereka.

Hal itu telah menimbulkan banyak ketidakpastian tentang di mana tepatnya suku bunga AS akan mencapai puncaknya, mengingat inflasi masih jauh di atas target The Fed di level 2 persen.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.621 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.621 per dolar AS hingga Rp15.643 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp15.635 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.610 per dolar AS.

Baca juga: BI: Cadangan devisa 2022 capai 137,2 miliar dolar AS
Baca juga: Yuan terkerek 14 basis poin menjadi 6,8912 terhadap dolar AS
Baca juga: Dolar tetap kuat di awal sesi Asia ditopang pasar pekerjaan AS ketat

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023