Variety pada Kamis (5/1) waktu setempat menyebutkan bahwa hasil perhitungan Gower Street Analytics menunjukkan pendapatan box office global mencapai total 25,9 miliar dolar AS, dibandingkan dengan 21,4 miliar dolar AS pada tahun 2021.
Pendapatan box office pada tahun lalu itu masih 35 persen di bawah rata-rata sebelum pandemi COVID-19 antara tahun 2017-2019. Gower Street memperkirakan kerugian industri sebesar 14 miliar dolar AS pada 2022.
Baca juga: Debut "Dragon Ball Super 2" di box office Amerika raup Rp159 miliar
Mengalahkan China, Amerika Utara kini menjadi wilayah dengan pendapatan kotor tertinggi pada tahun 2022. Sebelumnya pada 2020 dan 2021, China sempat menguasai pasar box office.
Menurut Comscore Movies, pendapatan box office di Amerika Utara mencapai sekitar 7,5 miliar dolar AS pada tahun 2022 atau naik 65 persen dibandingkan tahun 2021.
Sementara itu, China hanya menyumbang 4,33 miliar dolar AS atau turun 36 persen dari tahun 2021 atau turun 49 persen jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun sebelum pandemi.
Tidak termasuk China dan Amerika Utara, Gower Street memperkirakan pasar internasional lainnya mengumpulkan sekitar 14,1 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Eropa, Timur Tengah, dan Afrika menghasilkan 7,1 miliar dolar AS pada tahun 2022. Sementara Asia Pasifik, tidak termasuk China, diperkirakan telah menghasilkan 5,2 miliar dolar AS dan Amerika Latin menghasilkan hampir 1,8 miliar dolar AS pada tahun yang sama.
Menurut Gower Street, Rusia menjadi pasar box office terlemah diperkirakan menghasilkan sekitar 310 juta dolar AS atau turun 43 persen dari tahun 2021 atau 57 persen jika dibandingkan dengan sebelum masa pandemi.
Baca juga: "Avatar 2" kembali rajai bioskop Amerika Utara saat liburan tahun baru
BBaca juga: "The Woman King" kuasai "box office" Amerika Utara
Baca juga: Kaleidoskop - Jajaran film terlaris di "box office" selama tahun 2022
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023