Stadion berkapasitas 40.000 penonton itu diizinkan menggelar laga Liga 2 karena telah memenuhi syarat setelah tim Mabes Polri melakukan penilaian atau Risk Assessment bahkan hasilnya memiliki nilai lebih baik yaitu 74,27 persen dari Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta yang mendapat nilai hanya 60 persen.
Ketua tim Risk Assessment, Kombes Pol Purwoko Y dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Senin, mengatakan penilaian itu benar-benar dilakukan secara teliti hingga mendapatkan angka 74,24 persen dan nilai tersebut masuk kategori baik.
"Kami sudah melakukan penilaian jadi total nilai 74,26 persen dan dalam kategori baik kami melakukan pemeriksaan terkait dengan fisik, kelengkapan dan sarana prasarana stadion," katanya.
Menurut Purwoko, masih ada kekurangan antara lain adanya beberapa penerangan stadion yang belum diganti, CCTV yang belum dioperasikan, perawatan mesin genset, rambu-rambu HSSE yang belum lengkap dan beberapa kekurangan kecil lainnya.
Baca juga: Gubernur izinkan Stadion Lukas Enembe jadi kandang Persipura
"Harapan kami tentunya temuan-temuan yang sudah kami nilai dapat ditindak lanjuti sehingga mengarah kepada stadion yang diharapkan bersama" ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panpel Persipura Jayalura Jack Komboy mengatakan pihaknya merasa bersyukur bisa mencapai angka hingga 74,27 persen.
Legenda Persipura itu berjanji akan melengkapi sejumlah kekurangan yang ada di dalam stadion bersama dengan pihak pengelola yakni Dinas Pemuda dan Olahraga Papua.
"Angka yang sangat baik dan ada beberapa catatan yang diberikan kepada kami dan tentunya itu akan menjadi perhatian kami," katanya.
Di menjelaskan semua kekurangan bukan hanya tugas Panpel tetapi juga pihak pengelola dan manajemen Persipura semua berkolaborasi terhadap kekurangan penilaian dan meraih apa yang dianggap layak untuk melaksanakan sebuah pertandingan.
Baca juga: Manajemen Persipura minta PT LIB konsisten gelar Liga 2 Indonesia
Baca juga: Persipura Jayapura rombak program latihan setelah penundaan Liga 2
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023