Hendra di Temanggung, Rabu, mengatakan sejumlah bibit tersebut diharapkan sudah bisa tertanam pada Februari 2023 sehingga satu atau dua bulan sebelum musim hujan berakhir agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.
"Kemarin kami mengumpulkan pihak terkait dengan tim percepatan gerakan konservasi tanah dan air, tujuannya adalah mensinergikan kegiatan yang sudah dilaksanakan tahun 2022 dan mempercepat lagi gerakan penanaman sampai berakhirnya musim hujan dan penanaman berakhir bulan Februari 2023," katanya.
Ia menyebutkan, dari target 120.000 bibit tersebut, saat ini sudah tertanam sekitar 79.144 bibit. Adapun jenis bibit yang ditanam, antara lain alpukat, kelengkeng, durian, jambu dan juga jenis tanaman konservasi seperti bambu dan lainnya.
Baca juga: Kebun Raya Itera jadi tempat konservasi tanaman identitas Sumatera
Baca juga: Kadishut Jatim sebut ada maling di kasus hilangnya belasan sonokeling
Menurut dia, konservasi di Kabupaten Temanggung ada tiga zona yang harus diperhatikan, untuk lahan-lahan pertanian milik pribadi bantuan tanaman kopi utamanya dari Dinas Pertanian, kemudian lahan-lahan milik desa yang tanahnya belum tertanami konservasinya dari dana desa.
"Kemudian kegiatan konservasi kabupaten ini utamanya yang kami lakukan untuk turus-turus sungai, lahan-lahan kritis yang sulit ditanami misalnya di tebing-tebing sehingga perlu melibatkan relawan," katanya.
Ia menyebutkan di Kabupaten Temanggung ada sekitar 10.218 hektare lahan kritis yang tersebar di 64 desa.*
Baca juga: Menjadikan kopi sebagai tanaman konservasi
Baca juga: Ratusan tanaman lokal Sumsel dikonservasi
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023