"Kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan salah satu dari delapan konvergensi penanganan stunting di daerah ini. Kegiatan ini dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat di Barito Selatan," kata Penjabat Bupati Barito Selatan, Lisda Arriyana di Buntok, Kamis.
Menurut dia, kekurangan dalam penanganan stunting di Barito Selatan pada tahun sebelumnya adalah dalam bidang ketahanan pangan.
Oleh karena itu, kata dia, mulai awal anggaran 2023 ini akan ditanam padi jenis tersebut dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan. Tujuannya untuk menurunkan serta mengendalikan stunting di daerah ini.
Baca juga: KSP serap aspirasi petani padi di Pasaman Barat
Baca juga: KSP kawal produksi padi biofortifikasi di Provinsi Lampung
"Padi biofortifikasi untuk penyediaan beras tersebut kaya akan gizi guna mengatasi kondisi stunting, dan beras biofortifikasi sebagai salah satu inovasi memperbaiki mutu gizi beras melalui kandungan zat gizi dan zat mineral," kata Lisda.
Penanaman padi perdana tersebut dilaksanakan pada lahan Kelompok Tani Nansarunai dengan luas delapan hektare. Untuk penanaman awal dilakukan seluas satu hektare.
Selain itu ia juga menyampaikan, untuk di Kelurahan Buntok kota, Kecamatan Dusun Selatan, penanaman padi biofortifikasi dengan varietas inpari IR nutria zinc dilaksanakan oleh lima kelompok tani dengan luas 34 hektare.
"Dengan kandungan zinc pada bahan pangan ini dapat membantu menjaga imunitas tubuh, meningkatkan daya ingat dan memiliki dampak positif terhadap tinggi serta berat badan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal," ucapnya.
Lisda meminta kepada kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar mengawasi, memonitor dan melaporkan tahapan-tahapan pertumbuhan padi ini. Dia berharap pada saatnya nanti akan dipanen guna meningkatkan ketahanan pangan dan menurunkan serta mengendalikan angka stunting di Barito Selatan.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan, Ida Safitri mengatakan untuk padi jenis ini akan ditanam pada dua kecamatan yakni Dusun Selatan dan Dusun Hilir.
"Padi inpari IR nutrizing mempunyai sifat khusus yakni kandungan Zn 34,52 PPM dengan rata-rata kandungan Zn 29,54 PPM. Sedangkan untuk luas tanam padi biofortifikasi secara keseluruhan di Barito Selatan seluas kurang lebih 100 hektare," ujarnya.*
Baca juga: Kalteng optimalkan Posyandu untuk tekan angka kekerdilan
Baca juga: BKKBN-Kemenag Kalteng berkolaborasi cegah stunting
Pewarta: Kasriadi/Bayu Ilmiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023