Raksasa mobil itu mengatakan melihat risiko penurunan sekitar 10 persen pada volume produksi awal – nilai yang bukan merupakan target produksi formal untuk tahun kalender ini – dalam risiko seperti kekurangan pasokan chip atau penyebaran COVID-19 .
Baca juga: Toyota India peringatkan kemungkinan kebocoran data pelanggan
Tujuan pengungkapan angka dasar adalah untuk memudahkan pemasok menyusun rencana manajemen, kata seorang eksekutif Toyota kepada Reuters pada Senin (16/1) waktu setempat.
Toyota bulan lalu mempertahankan perkiraan produksi 9,2 juta kendaraan untuk tahun fiskal ini, yang berlangsung hingga Maret dari April 2022.
Pada bulan November, perusahaan telah menurunkan proyeksi sebelumnya untuk memproduksi 9,7 juta kendaraan tahun fiskal ini karena dampak dari kenaikan biaya material dan kekurangan semikonduktor yang terus-menerus.
Baca juga: Toyota pamerkan mobil lawas bermesin ramah lingkungan
Baca juga: Toyota mulai jual All New Prius HEV di Jepang
Baca juga: Penjualan mobil baru Jepang turun 5,6 persen di tahun 2022
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023