• Beranda
  • Berita
  • Rupiah naik seiring ekspektasi meredanya kenaikan suku bunga The Fed

Rupiah naik seiring ekspektasi meredanya kenaikan suku bunga The Fed

24 Januari 2023 15:43 WIB
Rupiah naik seiring ekspektasi meredanya kenaikan suku bunga The Fed
Ilustrasi - Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aa.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup naik seiring dengan ekspektasi pasar akan meredanya kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.

Rupiah ditutup meningkat tajam 188 poin atau 1,24 persen ke posisi Rp14.888 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Jumat (20/1) Rp15.075 per dolar AS.

"Meskipun the Fed masih akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada tahun ini, namun pasar melihat kebijakan tersebut tidak lagi seagresif pada tahun 2022 dan sudah cenderung priced in," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Reny mengatakan dalam pernyataan the Fed terakhir pada Desember 2022, bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga acuannya sampai ke level 5,25 persen pada tahun ini. Namun, konsensus pasar melihat The Fed hanya akan menaikkan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Februari 2023.

Penguatan rupiah terjadi seiring dengan menurunnya tekanan eksternal. Indeks dolar AS yang terus menurun mendekati level 100 yang mengindikasikan pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama (major currencies) juga membuka peluang penguatan pada mata uang rupiah.

Faktor lain yang mendukung penguatan rupiah adalah membaiknya data-data ekonomi domestik, arus modal masuk (capital inflow) yang mulai terjadi, serta kepercayaan investor yang meningkat. Itu terefleksi juga dengan rupiah yang kembali menguat ke bawah level 15.000 terhadap dolar AS dalam sesi perdagangan di Januari 2023.

Membaiknya data-data ekonomi domestik ditunjukkan antara lain oleh peningkatan cadangan devisa, dan surplus neraca perdagangan yang masih berlanjut, yang mana surplus mencapai 3,89 miliar dolar AS pada Desember 2022.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai 137,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022 sebesar 134 miliar dolar AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka meningkat ke posisi Rp15.035 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.884 per dolar AS hingga Rp15.040 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.930 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.121 per dolar AS pada Jumat (20/1).

Baca juga: Wall Street perpanjang reli, didukung oleh saham teknologi
Baca juga: Dolar melemah saat euro mendekati tertinggi 9-bulan, yen menguat
Baca juga: Harga minyak beragam di Asia, di tengah harapan permintaan China pulih

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023