• Beranda
  • Berita
  • Publik figur: Ilmu dari posyandu cegah anak konsumsi makanan tak sehat

Publik figur: Ilmu dari posyandu cegah anak konsumsi makanan tak sehat

25 Januari 2023 14:45 WIB
Publik figur: Ilmu dari posyandu cegah anak konsumsi makanan tak sehat
Publik Figur Margaretha Veronica Ratuliu yang lebih dikenal dengan panggilan Mona Ratuliu. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Publik Figur Margaretha Veronica Ratuliu yang lebih dikenal dengan Mona Ratuliu menyatakan ilmu yang didapat orang tua dari posyandu dapat mencegah anak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.

“Sepertinya sudah tidak zaman lagi sekarang berilmu berdasarkan “seperti kata” tetangga kasih kopi ke anak biar tidak step sudah tidak zaman lagi. Sekarang sudah ada posyandu, puskesmas juga ada di daerah-daerah,” kata Mona saat ditemui ANTARA di Jakarta, Rabu.

Mona yang juga merupakan aktris sekaligus model itu menuturkan peran posyandu dalam menyebarkan ilmu terkait asupan gizi seimbang, dapat dimanfaatkan oleh para ibu supaya tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal.

Melalui cara-cara yang menarik, ilmu tersebut dapat mendorong anak menjadi senang dan nyaman ketika makan. Di sisi lain, orang tua bisa menularkan pola makan sehat kepada tiap anak di rumah.

“Akhirnya idenya adalah selalu menyediakan bahan-bahan yang sehat. Mau itu buah sayur, protein nanti terserah, mereka mau minta menu tertentu atau mereka bikin sendiri pun setidaknya yang ada di rumah itu yang sehat,” katanya.

Menurutnya, posyandu selalu memberikan saran untuk menyediakan makanan sehat di rumah. Mona mengaku selalu menyediakan buah seperti jeruk, anggur, mangga dan apel. Sementara untuk protein hewani yang disediakan yakni lele, ayam atau irisan daging sapi.

Baca juga: Makanan tradisional tingkatkan gizi dan turunkan stunting

Baca juga: Akademisi: Cegah stunting sejak remaja dengan konsumsi makanan bergizi

Ia juga memperkenalkan berbagai jenis makanan sehat dengan mengajak anaknya untuk masak bersama atau mencontoh menu dari media sosial. Dengan demikian, gizi anak lebih terjamin dan dipastikan sehat.

Orang tua juga bisa mengajak anak membuat camilan sehat dengan mengolah buah, sebagai selingan setelah makan makanan berat yang mengandung protein dan karbohidrat.

“Memang kita jadi orang tua, sahabat kita adalah ilmu. ilmu yang benar bagaimana caranya. soalnya apapun pola hidup kita pasti menurun ke anak, kalau kita suka ngemil pasti anaknya suka ngemil juga, kalau kita suka makan sayur anaknya suka makan sayur juga,” ujarnya.

Mona menambahkan penerapan makanan sehat sudah harus dimulai sejak anak masih muda. Mona menyarankan orang tua memperbanyak pengetahuannya dengan tidak hanya datang ke posyandu, tetapi juga mencari bahan pembelajaran dari para pakar dengan langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

Mona berharap orang tua dapat bijak menggunakan media sosial, untuk meningkatkan kemampuannya mengolah makanan bergizi. Selain itu, ia turut berharap para pedagang jajanan di sekolah bisa lebih bertanggung jawab menyediakan makanan yang sehat bagi konsumennya, sehingga meskipun menjual jajanan menarik namun tidak membahayakan kesehatan.

“Menjadi orang tua tantangannya luar biasa, apalagi anak-anak mengalami fase gerakan tutup mulut. Kita cari tahu dulu asupan yang paling penting buat mereka itu apa, misalnya yang aku tahu yang penting karbohidrat sama protein, sisanya sayur dikasih topping,” katanya.

Baca juga: Mencegah "stunting" dengan konsumsi makanan tambahan bergizi

Baca juga: Kepala BKKBN anjurkan konsumsi telur untuk cegah stunting pada anak

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023