Menurut penjaga pantai, 13 awak kapal itu telah diselamatkan dan sembilan lainnya masih dicari. Upaya pencarian terhambat oleh angin kencang dan ombak besar.
Kapal Jintian berbobot 6.551 ton itu melakukan panggilan darurat pada pukul 23.15 waktu setempat dari lokasi yang berjarak 110 km sebelah barat Pulau Danjo di Laut China Selatan.
Peringatan badai dikeluarkan bersamaan dengan panggilan darurat tersebut.
Ke-22 awak kapal tersebut terdiri dari 14 warga China dan 8 warga Myanmar. Mereka sedang berlayar menuju Incheon, Korea Selatan, dengan membawa kayu dan barang lainnya.
Lima dari warga China berhasil diselamatkan oleh kapal pribadi yang berlayar dekat mereka, dan mereka ditemukan dalam keadaan baik dan dapat berkomunikasi.
Kapal nahas itu sempat memberi tahu penjaga pantai yang kemudian mengirimkan sekoci ke lokasi sebelum kapal tersebut tenggelam.
Delapan awak lain diselamatkan oleh Pasukan Bela Diri Udara Jepang dan penjaga pantai Korsel, yang bergabung dengan penjaga pantai Jepang dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dalam upaya penyelamatan.
Kapal itu tenggelam di luar perairan teritorial Jepang.
Awak kapal Jintian sebelumnya telah mengabarkan penjaga pantai lewat sambungan satelit bahwa kapal mereka “miring dan kemasukan air".
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Kapal tenggelam di Kongo, 145 orang hilang
Baca juga: Kapal perang Thailand tenggelam, 31 awak hilang
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023