Kami semaksimal mungkin membantu masyarakat dari bencana alam ini
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kodam VIII bersama HBL Foundation memberikan bantuan kepada korban banjir, di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, di Manado, Sabtu, mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulut akan terus melanjutkan langkah mitigasi bencana pada tahun ini guna untuk mencegah bencana alam banjir terjadi.
Ia mengatakan tentunya tidak bisa sekaligus namun secara bertahap, dan akan dilanjutkan tahun ini.
Harapannya bila nantinya terjadi hujan deras mudah-mudahan tidak banjir seperti yang lalu. Jika pun memang akan banjir tidak akan separah waktu-waktu sebelumnya.
Pemilik HBL Foundation Dr (Cand) Hillary Brigitta Lasut mengatakan pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam situasi bencana mulai dari posko darurat, bantuan makanan, pakaian.
Hillary yang juga sebagai anggota DPR RI ini mengatakan evakuasi korban bencana banjir dan longsor segera dilakukan oleh tim HBL Foundation bekerja sama dengan BNPB Pusat dan Kodam XIII Merdeka.
"Kami semaksimal mungkin membantu masyarakat dari bencana alam ini," katanya.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Kota Manado, dan wilayah sekitar seperti Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara serta Kota Tomohon.
Akibatnya, sejumlah wilayah di Kota Manado seperti di Kelurahan Tingkulu, Kelurahan Banjer, Kelurahan Mahawu, Sumompo, Bailang dan beberapa tempat lainnya.
Data BNPB menyebutkan bencana banjir di Kota Manado yang terjadi pada Jumat (27/1) itu dilaporkan telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan. Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.
Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan. Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah.
Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.
Baca juga: Basarnas Manado kerahkan enam perahu karet evakuasi korban banjir
Baca juga: Prajurit TNI Kodam XIII/Merdeka evakuasi korban banjir di Manado
Baca juga: Lanud Sam Ratulangi Manado bantu evakuasi warga di bantaran sungai
Baca juga: Dokkes Polda Sulut turunkan tim tangani korban banjir-longsor Manado
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023