"Nilai kebangsaan ini harus selalu kita tanamkan dan ingatkan untuk bisa bersama bergandengan tangan terhadap berbagai ancaman dan tantangan yang kita hadapi," kata Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah, di Banda Aceh, Senin.
Fadhilah menyampaikan, saat ini ancaman global terus tinggi dan itu juga berpengaruh kepada negara lainnya karena kehidupan antarbangsa di seluruh dunia sudah menjadi saling terhubung.
Dirinya mencontohkan, konflik negara-negara besar seperti perang antara Rusia dan Ukraina serta persaingan ekonomi antara Amerika dan China juga turut berdampak terhadap kondisi kehidupan di Tanah Air.
Baca juga: Gubernur Lemhannas tekankan pentingnya penguatan ideologi Pancasila
Baca juga: COVID-19 dapat diatasi bila masyarakat mengejawantahkan Pancasila
"Sakit di sana efeknya terasa sampai ke sini, karena dari situ ada efek keterlambatan rantai pasok dan berdampak pada sektor ekonomi dan seterusnya, itu menjadi bagian yang harus kita waspadai," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Fadhilah, ancaman juga bermunculan di dalam negeri yang sudah semestinya diwaspadai. Terutama, pada saat musim Pemilu mendatang ada hal-hal yang kemungkinan meningkatkan tensi dalam kehidupan masyarakat.
"Pemilu wajar ada tensi yang naik. Tapi, kita harap tensi ini untuk menghangatkan dan menjalankan demokrasi dengan baik sesuai dengan empat konsensus dasar kita," katanya.
Karena itu, lanjut Fadhilah, sebagai sebuah bangsa yang hidup berdampingan dengan bangsa lain, Lemhanas RI terus berupaya menguatkan kembali nilai-nilai Pancasila untuk meningkatkan ketahanan nasional serta kemajuan bangsa dan negara.
"Inti dari nilai-nilai kebangsaan ini adalah pemahaman dan mengingatkan kembali tentang empat konsensus dasar bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Ketahanan Nasional dan seterusnya," ujarnya.
Ia berharap dengan pemantapan dan pemahaman secara kolektif tentang nilai-nilai Pancasila ini, maka segala ancaman global yang bermunculan dapat dihadapi bersama.
"Harapannya dengan memahami itu dengan ancaman yang terus dinamis, semua bisa berjalan dengan baik pada realitanya untuk menuju Indonesia yang lebih baik," demikian Fadhilah.
Baca juga: Pakar asing sebut Pancasila dapat jadi dasar geopolitik dunia
Baca juga: Pancasila jangan lagi diajarkan tekstual
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023