Sementara di sisi lain, Erdogan tidak memberikan sinyal positif kepada Swedia di tengah ketegangan yang meningkat dengan Stockholm.
“Kami mungkin menyampaikan pesan yang berbeda kepada Finlandia (terkait pendaftaran NATO) dan Swedia akan terkejut ketika mereka melihat pesan ini,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (30/1).
“Tetapi Finlandia seharusnya tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Swedia,” kata dia lagi.
Swedia dan Finlandia tahun lalu secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Kedua negara itu membutuhkan persetujuan seluruh anggota NATO. Turki dan Hongaria merupakan dua dari 30 negara anggota NATO yang belum meratifikasi persetujuan keanggotaan negara-negara Nordik tersebut.
Turki belum meratifikasi persetujuan bagi Swedia karena, menurut Ankara, negara tersebut menampung kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Kelompok tersebut pernah melakukan pemberontakan bersenjata terhadap Turki pada 1984.
“Kami memberikan Swedia daftar 120 orang dan meminta mereka untuk mengekstradisi para teroris itu dari negara mereka. Jika Anda tidak mengekstradisi mereka, ya maaf saja,” ujar Erdogan.
Ia merujuk pernyataannya itu pada perjanjian Turki dengan Swedia dan Finlandia pada Juni tahun lalu.
Turki telah menangguhkan pembicaraan terkait NATO dengan Swedia dan Finlandia pekan lalu pascaprotes yang terjadi di Stockholm ketika seorang politisi sayap kanan bernama Rasmus Paludan membakar sebuah Al Quran.
Perdana Menteria Swedia Ulf Kristersson mengatakan bahwa negaranya ingin memulihkan dialog NATO dengan Turki.
Namun, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menolak untuk memulai lagi pembicaraan.
Cavusoglu juga mengatakan “tidak ada tawaran untuk mengevaluasi keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia secara terpisah.”
Sumber: Reuters
Baca juga: Turki evaluasi terpisah permohonan Finlandia dan Swedia masuk NATO
Baca juga: Erdogan: Jangan harap Swedia dapat restu Turki untuk gabung ke NATO
Sekjen PBB bertemu presiden Turki di Ankara
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023